oleh

Drs. Bambang Diponegoro, Msc : Kejujuran Mewujudkan Bangsa bermartabat dan Mandiri.

Jakarta- Detik Bhayangkara.Com

Ketidakjujuran telah menjadi masalah yang sangat kronis dan sistemis melanda bangsa kita, bahkan telah meracuni dunia anak-anak. Menanamkan nilai-nilai kemuliaan pada jenjang pendidikan dasar menjadi harapan untuk memperbaiki masa depan bangsa Indonesia yang kini sedang diterpa krisis moral dan karakter.

Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam kehidupan manusia yang akan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, pengetahuan, teknologi, seni dan sebagainya. Hal itu disampaikan saat berbincang santai oleh Pakar Pembinaan dan Pendalaman Karakter dan Mental,  Drs. Bambang Diponegoro, Msc kepada awak Media Detik Bhayangkara, Kamis (4/10/2018).

“Pendidikan disekolah semestinya bukan sekedar tempat transfer ilmu serta mengejar target kelulusan, “lebih penting dari itu, justru mendidik moral dan karakter anak-anak, terutama soal kejujuran, Untuk memperbaiki moral dan karakter masyarakat bangsa ini, kejujuran harus menjadi gerakan nasional yang dilakukan semua pihak secara bersamaan. Tidak mungkin dilakukan hanya oleh peran sekolah/madrasah karena sekolah tidak berdiri sendiri, ada sistem yang saling mengkait. Ujar Drs Bambang Diponegoro, Msc.

Lebih lanjut ia menegaskan, sistem pendidikan perlu dievaluasi secara menyeluruh dan mendalam.  Sistem pendidikan saat ini hanya bersifat “pengajaran”, tetapi tidak melakukan pendidikan moral dan karakter, seperti kejujuran, disiplin, menghormati kemanusiaan dan toleransi.

Para politikus, elit politik dituntut menjadi contoh melaksanakan nilai-nilai kejujuran. Mereka harus sadar betul, bahwa kejujuran telah berperan menempatkannya dalam status sosial itu. “Tanpa kejujuran, saat ini mungkin mereka bukan tokoh masyarakat, saya ambil contoh yang terjadi dengan Ratna Sarumpaet, dengan karakter ketidak jujuran membuat publik bahkan elit politik mengalami gesekan dan perpecahan, sehingga publik akan menilai ia seorang publik figur yang tidak jujur dan pemecah belah persatuaan bagi masyarakat.”

Diakhir perbincangannya, Sosok Pakar mentalis yang sering diminta untuk memberikan pelatihan karakter dan mental, serta diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum ini, mengatakan bahwa konstitusi suatu bangsa merupakan cerminan karakter bangsa yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa “karakter bangsa merupakan suatu basis untuk melahirkan kesadaran nasional dan jiwa patriotisme bangsa yang merupakan fondasi bagi terwujudnya bangsa yang mandiri, merdeka dan berdaulat.” Imbuhnya. (ag)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 comments

News Feed