oleh

Irjen Pol (p) Drs Eddy Kusuma Wijaya : Polri harus mengusut tuntas dibalik kebohongan Ratna Sarumpaet.

Jakarta-Detik Bhayangkara.Com

Perkara pembohongan pulik atas dugaan pemukulan yang dihembuskan aktivis Ratna Sarumpaet, Senin (1/10) dinilai tindakan yang blunder. Betapa tidak, nama baik yang selama ini sudah diciptakan bertahun-tahun harus rusak karena isu yang beredar tersebut.

Anggota Komisi ll DPR RI Drs. H. Eddy Kusuma Wijaya,SH,MH.MM menilai dan menyayangkan tindakan tersebut. Ia mengaku tindakan yang diambil Ratna Sarumpaet tersebut tindakan yang sangat berbahaya. Karena dapat menimbulkan konflik sosial, hal ini disampaikan kepada awak media DetikBhayangkara di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR – RI Senayan, Jakarta, rabu,3/10/2018.

Seperti diketahui, Ratna Sarumpaet mengaku telah menjadi korban pemukulan di Bandung. Hal ini kemudian, diselidiki oleh kepolisian hingga akhirnya terbukti bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoax.

Pembuktian tersebut akhirnya membuat Ratna Sarumpaet mengaku jika informasi yang dihembuskan tersebut tidak benar. Bahkan, dirinya pun meminta maaf atas informasi tersebut.

“Nah, ini yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua, saya menduga ada niat-niat tertentu untuk menjatuhkan dan menjelek-jelekkan penegak hukum dan Pemerintah”. ungkap Eddy Kusuma Wijaya anggota komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Banten 3.

“Polisi dan pihak yang berwajib harus mengusut tuntas, menindak, dan mengadili aktor, dalang dan sutradaranya, karena narasi kekerasan dan instrumen kekerasan yang mereka produksi sangat berbahaya bagi demokrasi damai dan bermartabat yang kita semua inginkan,” lanjut purnawirawan Inspektur Jenderal Eddy Kusuma Wijaya.

Apalagi sikap Ratna selama ini seakan – akan menganggap suaranya suara rakyat dan sikapnya selalu menjelek – jelekkan orang lain, seperti  pemerintah, aparat, dan pejabat dan sikapnya dianggap benar melihat keadaan politik yang terjadi di Negara ini.

Masih menurut Eddy, polisi tentunya tidak begitu susah mengusut tuntas pihak-pihak yang diduga terlibat terkait hoaks ini karena pastinya sudah memiliki bukti-bukti penting, di antaranya dari rekam jejak digital.

“Pihak polisi pasti sudah memiliki data, rekam jejak digital, dan bukti- bukti lainnya. Harus ada proses hukum agar ada efek jera dan pembelajaran, Apa jadinya bangsa ini ke depan jika para penipu dan penghasut ini tidak diberi sanksi hukum?” ujarnya.

” Disaat Semua pihak sedang berduka dan berjibaku memulihkan Palu, Donggala, dan daerah lainnya di Sulteng, eh ini malah membuat sandiwara tipu-tipu,sangat norak sekali.” imbuh Drs Eddy Kusuma Wijaya. (Ag)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed