Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang- Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pendalaman kasus dugaan gratifikasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011 Kabupaten Malang. Rabu (10/10) penyidik dari lembaga anti rasuah terus melakukan penggeledahan di lima kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara hampir bersamaan.
Lima OPD yang menjadi sasaran geledah tim KPK antara lain, Badan Pelayanan Pajak Daerah (Bapenda), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM), Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang.
Dari hasil pantauan awak media FBI.com, saat team KPK menggeledah kantor DPUBM di atas belum selesai, namun ada lagi team KPK yang lain datang lagi menuju Kantor tersebut yang letaknya berdekatan dengan kantor pelayanan perijinan terpadu.
Team KPK ada dua, tepat 10.55 wib Team KPK yang lain langsung masuk, menyisir menggeledah guna penyidikan untuk mendapatkan data.
Sementara itu, team pengawal dari kepolisian berjaga jaga di depan pintu kantor Dinas PU Bina Marga, sedangkan pegawai yang ada di dalam berhamburan keluar.
“Kantor kami baru digeledah KPK. Untuk ASN DPUBM yang di bawa kayaknya bernama Siti, dia sebagai bendahara kami,” ucap Kabid Pembangunan/Peningkatan DPUBM, Irianto.
Sedangkan, di kantor DTPHP Kabupaten Malang, tim Tim penyidik yang berjumlah 6 orang tersebut membawa sebanyak 7 berkas dokumen yang berkaitan dengan proyek.
Sekretaris DTPHP Kabupaten Malang, Ajunuddin mengatakan, dari kejutuh berkas dokumen yang dibawa penyidik tersebut merupakan dokumen dari tahun 2012 hingga 2017.
“Hanya dokumen pekerjaan fisik mulai 2012 sampai 2017. Mereka minta diprint-kan termasuk rekapnya, jalan usaha tani yang melaksanakan cv ini, nilainya sekian, nilai kontraknya sekian dilaksanakan tanggal sekian sampai sekian, ya itu aja,” katanya.
Masih menurut Ajunuddin, penyidik melakukan penggeledahan di seluruh ruangan kantor, tidak satupun ruangan yang terlewat.
“Semua ruangan digeleda h tanpa terkecuali,” bebernya.
Hingga berita di turunkan, awak media FBI.com belum mendapat informasi dari KPK. (RZ)
Komentar