oleh

Mantan Koordinator Sub Unit Pelayanan Air Bersih Desa Banjararum Sekian Lama Menunggu Dananya Dikembalikan

Mochamad Saiful, SE saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (20/10/2018)

Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang- Mantan Ketua BPD desa Banjararum, Mochamad Saiful, SE yang juga merupakan mantan koordinator sub unit pelayanan air bersih di desa tersebut, mengeluhkan uang pribadinya untuk dana pengadaan air bersih di wilayah RW 7, untuk pembelian pipanisasi yang hingga kini belum terbayarkan.

Menurut Saiful, keputusannya untuk memakai uang pribadinya waktu itu, karena berdasarkan surat perintah kerja dari kepala desa (Kades) waktu itu bernama Abdul Jalil, nomor : 145/02/421.730.006/I/2005 tertanggal 18/1/2005, untuk melaksanakan pekerjasaan jasa penggalangan dana untuk pengadaan air bersih di wilayah RW7, dan melaksanakan pipanisasi dari sumur artesis di wilayah RT 5 RW 7, Sabtu (20/10/2018).

” waktu itu saya ketua BPD, diwilayah timur susah air, PDAM tidak menjangkau wilayah sana, makanya rumah saya sebelum saya bangun sudah saya amrahkan ke PDAM supaya warga sana bila butuh air silahkan ambil, setelah saya jadi ketua BPD perusahaan disini saya mintai CSR, saya tidak minta uang supaya tidak timbul fitnah, saya minta berupa bangunan senilai 158 juta dari philips morris untuk pengeboran, bikin tandon sama instalasi listrik dan pompa.

Masih kata Saiful, waktu itu saya yang bikin proposal, waktu pelaksanaan dari philip morris tunjuk LSM sebagai pelaksana pengadaan, tetapi tinggal pembuatan tandon dananya habis, akhirnya saya beli 7 truck pipa seharga 150 juta memakai uang saya dulu, dan saya pasang sekitar 1 minggu dengan 150 pelanggan dengan biaya 500 ribu diangsur, tetapi banyak yang gak bayar, disatu sisi waktu pembentukan sumur bor di sana ada satu kampung sendiri yang sebenarnya satu RW tetapi pecah, maka saya tunjuk sarpani dan rupii untuk mengurus disana supaya memudahkan pelayanan, sedangkan saya mengurus administrasi untuk wilayah Tanjung.

Bantuan fasilitas penyediaan air bersih dari PT Philip Morris Indonesia

” disisi lain para pemakai air banyak yang tidak bayar uang meteran atau operasional bulanan, sementara dari pengurus pusat saya disuruh mengupayakan dulu, sedangkan dana saya untuk beli pipa juga belum kembali, bahkan saya difitnah ada yang mengatakan bila saya memakai uang tersebut, maka waktu itu sekitar tahun 2009 saya serahkan kepada desa, tetapi hingga kini dana saya untuk beli pipa tersebut belum dikembalikan,” ungkapnya.

Terpisah, Kades Banjararum, Za’fari saat dikonfirmasi awak media mengatakan, nanti akan saya undang antara pak Saiful dengan tim sekitar 1 atau 2 hari untuk koordinasi, seandainya waktu itu tim di beri datanya akan bisa terkondisikan, karena tim perlu kroscek kekurangannya berapa, bahkan saya sendiri mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih banyak atas perjuangannya pak Saiful waktu itu, Sabtu (20/10/2018).

Salah seorang warga Boropanggung yang minta namanya diinisialkan menyampaikan, terlepas baik buruknya pak Saiful, tetapi saya selaku warga mengakui jasa pak Saiful, mungkin tanpa jasa pak Saiful hingga kini warga disini kesulitan air. (Red)

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *