Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya- Kabupaten Kediri menjadi salah satu sentra produsen hortikultura di Jawa Timur selalu menjadi perhatian semua pihak. Saat ini yang jadi trending topik utama adalah waktunya panen raya Cabe dan tomat.
Dampak dari hal tersebut maka harga cabe rawit, kriteng, cabe merah besar jadi anjlok begitu juga harga tomat.
Dapat dilihat dipasaran bahwa setiap musim panen raya harga di pasar pasti hancur dan para petani kelabakan karena harga jual tidak sebanding dengan biaya produksi.
Melihat situasi tersebut pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri membuat gebrakan baru dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Menurut Plt. Kadis Perdagangan Kediri Tutik Purwaningsih saat di mintai konfirmasi di Kantornya, selasa (26/2/2019) mengatakan, Dinas Perdagangan berupaya agar petani cabe bisa selalu eksis harganya, tapi tidak bisa terkalu intervensi karena tergantung suplay dan masa panen para petani yang belum banyak.
Kami tetap cari akses-akses pedagang, seperti kemarin sudah kirim 3 ton cabe ke TPI Centre dan berupaya menembus ke PT. Indofood meskipun perusahaan tersebut lebih banyak import cabe dalam bentuk kering utuhan.
Masih menurut Tutik, bahwa kebijakan ini sebenarnya daerah tidak bisa mengintervensi, kami sudah menyampaikan ke pusat beberapa saat yang lalu, daerah tidak bisa menangani sendiri tanpa ikut campur tangan dari Pemerintah Pusat, caranya coba salah satu perusahaan besar makanan membuat pengolahan cabe kering sehingga tidak tergantung import, disisi lain petani juga harus konsisten, kalau menanam cabe continuitas juga harus ada, semua harus sinergi. Kita juga berkolaborasi sama kelompok petani, Dinas Perdagangan sebenarnya bukan ranahnya pasca panen, tapi kami juga membantu mengupayakan mencoba buat saos tomat, karena harga saat panen raya harga di pasar grosir menyentuh angka Rp 500/kg, sedang untuk cabe yang lebih prospek pastanya cabe atau cabe kering dalam bentuk utuhan, “pungkasnya. (Rs’08)
Komentar