oleh

Kumpul Bareng Bersama Kolonel Inf. Lilik Sutikno. SIP Balon Bupati Kediri Tahun  2020

-Profil-1,240 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya-  Tidak kurang dari 50 tokoh masyarakat Kabupaten Kediri yang terdiri dari Tokoh Agama, aliansi Ormas dan LSM, Pengusaha,  Pemerhati masyarakat, berbagai  media Kediri serta Purnawirawan tumplek blek di kediaman Kolonel Inf. Lilik Sutikno. SIP di Dusun Boto Desa Sidomulyo, Kecamatan Wates Kediri, sabtu (9/3/2019) jam 10.00.

Acara kumpul bareng yang di kemas dalam silaturahmi alumni SMA PGRI 2 Kediri dari semua angkatan mulai tahun 1982 sampai angkatan terakhir tahun 1992 berjalan meriah dan akrap tanpa ada jarak.

Tampak hadir juga alumni yang sekarang menetap di Samarinda dan mensuport kegiatan tersebut.

Menurut tuan rumah Kolonel inf. Lilik Sutikno. SIP, bahwa tujuan utama dari giat kumpul bersama ini adalah reuni dan silaturahmi antar semua angkatan  SMA PGRI 2 Kediri. Biarpun sekarang kita semua  berpisah dan terpencar dimana-mana tapi semua alumni masih sangat kompak, solit sekali dan rasa persaudaraan serta kebersamaan sangat tinggi, karena kita sudah menganggap semua seperti saudara sendiri.

Saat disinggung terkait rencana ikut dalam Pemilukada Kediri tahun 2020 mendatang dia mengatakan siap untuk diadu bersama, selain itu kita juga harus tau hasil survei yang di selenggarakan oleh lembaga survei independen.

” pokoknya saya niat tulus untuk membangun Kabupaten Kediri yang lebih Maju perekonomiannya, Makmur, Sejahtera seluruh masyarakatnya “Wong Deso Kembali Ke Deso Bangun Deso,” ucapnya.

Sementara itu menurut Karyono (58) yang sekarang berdomisili di Sidoarjo mengatakan, bahwa agenda hari ini adalah Reuni dan Silaturahmi. Dia juga mengatakan bahwa alumni SMA PGRI 2 Kediri mulai angkatan pertama sampai angkatan terakhir siap mendukung rencana Kolonel inf. Lilik Sutikno. SIP untuk mencalonkan diri di Pemilukada Kediri tahun 2020 mendatang.

” Semua anggota akan berjuang sekuat tenaga dan berjibaku untuk keberhasilan di Pemilukada dan siap jadi Kader,” tegasnya.

Masih menurut Karyono, kalau kepemimpinan di Kediri masih memakai sistem dinasti maka tidak baik akan  menciderai rakyat, selain itu nanti misinya tetep saja hanya itu-itu terus, jadi harus ganti total, “pungkasnya. (Rs’08)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed