Detik Bhayangkara.com, Jakarta- Keberhasilan mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI), rupanya masih belum diakui oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Akuisisi yang jadi kebanggaan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) itu justru malah dikritik.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam penutupan debat kelima capres-cawapres di Jakarta, Sabtu (13/4).
“Ada klaim Freeport adalah keberhasilan bagi Indonesia. Saya ingin pertanyakan, katanya menguasai 51 persen tapi pihak sana melaporkan bahwa keuntungannya 82 persen. Jadi dimana keberhasilan bangsa Indonesia?” ucapnya.
Prabowo membahas soal undang-undang (UU) desa yang salah satu poin di dalamnya menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendorong kesejahteraan desa. UU tersebut juga merupakan perjuangan dirinya pada saat menjabat sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
“Dalam kesempatan ini menjawab sebagai penutup hanya untuk keterangan bahwa UU desa sudah ada sebelum bapak jadi presiden, inisiatornya saya sendiri sebagai ketua HKTI. Itu adalah hak rakyat dan itu tidak perlu di politisasi, itu rakyat hak di desa,” tegas Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo enggan mempermasalahkannya. Di debat terakhir ini, dirinya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan partai pendukung yang mendukungnya dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
“Ini sudah mau selesai, saya ucapkan terima kasih ke semua kelompok terhadap gerakkan kami, koalisi adil makmur, ulama, saya akan jalankan pakta integritas terhadap itjima ulama. Kemudian ke emak-emak yang memberikan uang ke kita karena kita tidak mampu memberikan uang. Prabowo-Sandi siap melakukannya jika terpilih,” pungkasnya. (Red)
Komentar