oleh

Diduga Kiswanto Menjadi Korban Penipuan Jual Beli Pakan Ternak Online

Korban penipuan

Detik Bhayangkara.com, Demak- Transaksi Jual- beli lewat online biasanya uang dikirim terlebih dahulu baru barang dikirim.Namun beda dengan yang satu ini,Barang dikirim namun uang tidak disetorkan, hal ini terjadi pada Korban yang berinisial ( Wig ) seorang pedagang pakan ayam yang berasal dari Demak Jawa Tengah, ( 8/05/2019).

Awal mulanya pemilik barang pakan ternak yang berlogo New Hope yang berinisal ( Kis) beralamat di Desa Kedondong RT.002 RW 004 Kelurahan Kedondong Kecamatan Demak Kabupaten Demak telah melakukan transaksi dengan pembeli yang berinisial ( Sdy ) yang beralamat Kp. Pasir Malang RT.005 RW.005 Kelurahan Panyindangan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur, namun kurir penerima barang tersebut dipercayakan Suaminya berinisial ( Wig) yang beralamat Dusun Cinyosog RT.001 RW 001 Kelurahan PasirAngin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

Akhirnya barang pakan ternak dikirim dari pabrik pakan ternak New Hope yang berlokasi di wilayah Demak Kota,  awalnya mempercayakan Kosiin ( Sopir 1 ) yang beralamatkan Desa Tlogodowo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak, namun tidak bisa dengan alasan truknya baru rusak, sehingga di alihkan ke truk jasa angkutan ekspedisi yang bernama Muflikun, dan Roni (sopir ke 2) yang beralamatkan di Desa Jogoloyo RT.02 RW.04 Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak untuk mengirim pakan ternak tersebut sesuai dengan alamat yang dituju. Namun ketika armada memasuki wilayah Tol Cianjur, Sopir Likun menghubungi Kasiin kembali karena Likun sejak awal tahunya dari Kosiin.

Muflikun dan Roni merupakan Sopir dan kernet jasa ekspedisi

Akhirnya Kosiin memberikan no telephonenya Wig, yang berkelanjutan bertemu di POM Besin sekitar Wilayah Cileungsi. Sementara Muflikun hatinya merasa tidak enak karena merasa bertanggung jawab membawa barangnya orang untuk meminta no tlp nya ( Kis ) selaku yang punya barang kepada Kosiin.

Namun si Kosiin tetap bersikukuh tidak mau memberikan no tlpnya ( Kis), bahkan memberi wewenang Muflikun untuk membongkarnya,” yang penting kamu udah dapat uang transport Rp. 2,5 juta rupiah,beres,” ujarnya.

Selanjutnya Barang di bawa untuk dibongkar disuatu tempat yang sepi yang katanya Wig barang tidak bisa dibongkar ke alamat yang dituju dengan alasan jalan rusak dan longsor. Sementara 2 truk dan satu Colt T. SS sudah menantinya dengan didampingi Wig sebagai penerima barang dengan memberikan uang makan sebesar 300 ribu rupiah dan uang rokok 100 rb uang.

Muflikun hatinya semakin tidak enak, karena selama jadi sopir belum pernah diberi uang makan sebanyak itu. Karena atas seijin Kosiin sejak mulanya Muflikun akhirnya diam saja walau dalam hatinya penuh dengan tanda tanya. Setelah sampai rumah yang punya barang menanyakan pada sopir Kosiin tentang uang pengiriman barang nya.Namun Kosiin bekilah tidak tahu karena sudah diserahkan Muflikun, dan akhirnya berujung ketidakberesan dalam pengiriman barang tersebut.

Kosiin (sopir 1) yang mengenakan kaos kuning

Ketika awak media klarifikasi ke rumah Muflikun yang kebetulan ada Roni juga sedang bertamu, memberikan keterangan kalau yang menyuruh membongkar barang adalah Kosiin yang berlagak Big Boss. Disaat awak media bertandang kerumah Kosiin beserta Muflikun dan Roni sebagai saksi kalau yang menyuruh membongkar barang adalah Kosiin, jawabnya terbata- terbata antara iya dan tidak dengan rona muka yang pucat.

Akhirnya Kosiin mengakui kalau ia yang menyuruh membongkar barang. Dengan pengakuan tersebut Kosiin akan menyelesaikan perkara tersebut ke rumah Wig secara kekeluargaan pada jum’at, (9/5/2019) kurang lebih 17.00- 20.00.

Tetapi perjanjian yang sudah disepakati sendiri justru diingkari dengan tidak kooperatif dengan alasan sibuk kerja. Ada motif apa sehingga Kosiin mengurungkan perjanjiannya dengan tidak mau datang untuk menyelesaikan secara kekeluargaan?Atas dasar apa Kosiin mengambil alih berperan sebagai pemilik barang atas Big Boss? Ada permainan apa dibalik semua itu antara Kosiin dan Wig sebenarnya?.

Perlu kiranya dugaan jaringan penipuan jual -beli lewat online ini kita bongkar agar tidak ada korban lagi yang merasa dirugikan kalau perlu kita ranah hukumkan. (Adhi. S)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed