oleh

Bencana Alam Peran Aparat Desa dan Masyarakat dalam meminimalisir potensi bahaya tanah longsor

Detik Bhayangkara, com, Boltim-   Pemerintah kecamatan modayag kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melaksanakan sosialisasi bencana alam yang di laksanakan oleh badan penangulangan bencana alam, dan basarnas kota kotamobagu di aulah kantor kecamatan modayag, (24/06/19).

Dalam acara sosialisasi bencana alam yang di buka langsung oleh camat Modayag uyun k pangalima spd dengan dihadiri beberapa kepala desa, aparat dan Pemuda agar peran aparat desa dan masyarakat dalam meminilisir potensi bahaya tanah longsor cepat tertagani dengan adanya sosialiaasi ini.

Pada kesempatan itu Kabid Kesiap siagaan Pencegahan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Boltim,Yanto Modeong, ST Menyampaikan enam arahan terkait kebencanaan.

Pertama, berkaitan dengan perencanaan rancangan pembangunan di daerah. Sebagai negara yang berada di dalam garis cincin api, maka setiap rancangan pembangunan hendaknya dilandaskan pada aspek-aspek pengurangan risiko bencana.

Kedua, Presiden Jokowi meminta keterlibatan akademisi dan pakar-pakar kebencanaan untuk meneliti, mengkaji, dan menganalisis potensi bencana dan titik-titik mana yang sangat rawan bencana. Hal ini menurutnya juga harus dilakukan secara masif sehingga dapat memprediksi ancaman dan dapat mengantisipasi serta mengurangi dampak bencana.

Ketiga, jajaran di daerah juga dimintanya siaga bila terjadi bencana di wilayahnya sendiri. Saat bencana terjadi di suatu daerah, gubernur harus segera bertindak dengan menjadi komandan satuan tugas darurat untuk melakukan penanganan bencana. Pangdam dan Kapolda kemudian akan membantu kerja komandan satgas darurat itu.

Keempat, Indonesia harus bisa membangun sekaligus merawat sistem peringatan dini yang terpadu. Dengan bantuan para pakar, daerah dan pusat akan mulai menganalisis titik-titik rawan bencana yang membutuhkan kehadiran sistem peringatan tersebut.

Kelima, Presiden menginstruksikan agar segera dilakukan edukasi kebencanaan, terutama di daerah rawan bencana. Edukasi ini bisa dilakukan di masyarakat, di sekolah, maupun lewat pemuka agama.

Keenam, Presiden ingin agar dilakukan simulasi latihan penanganan bencana secara berkala dan teratur untuk mengingatkan masyarakat secara berkesinambungan sampai ke tingkat paling bawah.

”Dengan demikian, masyarakat betul-betul siap menghadapi bencana,” ujarnya

Terpisah, kepala Basarnas Bolaang Mongondow Raya, Rusmadi mengatakan, ada berapa teknis untuk menanggulangi para korban apabila terjadi bencana mulai dari longsor atau gunung meletus.

” memindakan korban bencana ke tempat lebih aman. Melakukan evakuasi cepat. Tepat. Cermat dan waspada,” ungkapnya

Selain itu Camat Modayag. Uyun K Pangalima Spd. Menuturkan, Sosialisasi Yang digelar saya akan rekomendasikan  setiap desa harus ada”Sosialisasi dilanjutkan oleh kepala Desa kepada masyarakat, serta Segera menetapkan jalur evakuasi oleh BPBD pemetaan yang ada desa Bai dan di bawa ke rakor ke BPD Provinsi.

” Selain itu harus memperhatikan IMB di bantaran sungai, serta Hutan lindung,” tutupnya. (Fadly)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed