oleh

Sisir Pantai Selatan Samaratungga 2019

-Pendidikan-1,324 views

Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang-  Ambalan Samaratungga SMK Negeri 2 Turen melakukan kegiatan Sisir Pantai Selatan. Kegiatan yang terdiri dari 30 peserta dan 4 Pembina ini diketuai oleh Rizky Fadilah Akbar dan dibina oleh Kak Siswoyo, Kak Idah Lutfiani, dan Kak ivan Renaldi, Kamis (4/7/2019)

Perjalanan dalam kegiatan ini dimulai dari pantai Clungup (CMC Tiga Warna) menuju ke Pantai Tiga Warna yang memiliki pemandangan yang eksotis. Peserta standby dari SMK Negeri 2 Turen pada 05.00 WIB dan sampai di Pantai Sendang Biru pada 07.00 WIB .

Setelah itu, peserta melanjutkan perjalanan menuju ke pantai Clungup dengan berjalan kaki yang berjarak kurang lebih 3 km dengan waktu tempuh 30 menit. Dalam perjalanan terdapat 2 pos yang harus dilewati oleh peserta Sirpansel.

Usai menempuh perjalanan panjang, di pos ke 2 peserta peserta ditugaskan untuk pengecekan barang-barang yang berpotensi penumpukan sampah, dan harus dicatat karena barang-barang tersebut harus dibawa kembali, tidak boleh tertinggal di pantai karena akan merusak kelestarian alam. Selanjutnya peserta melanjutkan perjalanan yang didampingi oleh 3 pemandu wisata yang bernama pak Isai, kak Browi dan kak Trio.

Sesampainya di pantai clungup tepatnya dipendopo peserta dipersilahkan untuk istirahat sejenak sembari meletakkan barang-barang bawaannya. Selanjutnya peserta mendapat arahan dari 3 pemandu wisata tersebut tentang kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan sirpansel.

Pertama, peserta diajak kerja bakti membersihkan sampah yang ada disekitar pantai dimulai dari pantai clungup hingga pantai gatra. Selanjutnya peserta diarahkan untuk menuju ke pembibitan mangrove dan mencari bibit mangrove, disana peserta diajari tentang bagaimana cara merawat bibit mangrove dan jenis-jenis mangrove yang ada disana.

Setelah itu peserta diarahkan untuk kembali ke camp area Pantai Clungup untuk mendirikan tenda dan ishoma mulai dari 12.00-15.00 WIB. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan sharing dan selayang pandang CMC dan diskusi tindak lanjut, dalam kegiatan ini peserta mendapat cerita tentang hutan mangrove yang ada pada tahun 1980-1985 yang masih sangat indah dan belum rusak oleh kelakuan warga sekitar, yang kebanyakan dari warga sekitar yang membuat jobong ( Pembakaran Gamping ) yang banyak memerlukan kayu yang ada di hutang Lindung.

Pada tahun 1997an hutan lindung menjadi semak-semak yang dijadikan ladang. Setelah tidak ada lagi kayu yang akan ditebang akhirnya penduduk sekitar menebang mangrove yang ada dipantai. Dan pada tahun 2000an pernah terjadi banjir bandang sehingga air yang sebelumnya jernih menjadi tercemar, pasir disekitar pantai yang awalnya berwarna putih bersih menjadi berwarna coklat, kejadian ini terjadi karena hutan-hutan gundul.

Pada tahun 2005, Saptono dan warga sekitar mengajak teman-teman seperjuangannya untuk menanam mangrove yang dimulai dari Pantai Teluk asmara sampai pantai tiga warna. Dengan adanya wilayah pengelola akhirnya bisa mengambil alih lahan untuk penanaman mangrove hingga saat ini.

Setelah mendapatkan berbagai cerita melalui kakak-kakak pemandu wisata Peserta diarahkan kembali untuk beristirahat dan mengikuti kegiatan keagamaan. Keesokan harinya Peserta diarahkan untuk membongkar tenda, bersih-bersih lingkungan sekitae dan kangsung melanjutkan survival dengan perjalanan mulai dari Pantai gatra, pantai mini, pantai savana, pantai batu pecah dan akhirnya pantai Tiga warna. Peserta dipersilahkan untuk bermain-main dengan ombak fan bersnocling melihat keindahan alam bawah laut sembari mensyukuri keindahan ciptaan Tuhan YME. Setelah puas bersenang-senang peserta diarahkan kembali ke pos 2 untuk bersih-bersih dan mengecek kembali apakah masih ada sampah yang tertinggak dan mengambil barang-barang yang dititipkan di pos 2.

Selanjutnya peserta kegiatan sirpansel diarahkan ke pos 1 untuk mengecek sampah yang mungkin sempat tertinggal disana, selesai mengecek kondisi sampah yang tertinggal di pos 1 Peserta langsung diarahkan ke parkiran mobil untuk kembali pulang ke SMK Negeri 2 Turen.

Kegiatan ini terlaksana berkat Kerjasama Dengan Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru Destinasi Ekowisata CMC Tiga Warna yang memang konsentrasi dalam bidang Konservasi Mangrove. Dan juga atas kepedulian anggota pramuka ambalan Samaratungga SMK Negeri 2 Turen yang berantusias untuk melestarikan, menjaga dan merawat lingkungan melalui kegiatan Sisir Pantai Selatan.

Pembelajaran yang dapat kita ambil dari kegiatan Sisir Pantai Selatan tahun 2019 ini adalah semangat , pantang menyerah, membiasakan hidup bersih, cinta terhadap lingkungan sekitar kita, dan rebousasi dengan salah satu contohnya adalah penanaman mangrove, menjaga, merawat alam yang masih banyak lagi.

RAWE-RAWE RANTAS…
MALANG-MALANG PUTUNG…
AMBALAN SAMARATUNGGA🔱⚜

(Ivan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed