oleh

Pangdiv 2 Kostrad Beserta Istri Melakukan Kunjungan dan Pengarahan Kepada Prajurit Denpom 2 Kostrad dan Persit

Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang-  Bertempat di Markas Denpom 2 kostrad yang berlokasi wilayah lawang yang juga merupakan pintu masuk kota malang mendapatkan kehormatan kunjungan dari PangDiv 2 kostrad MayJen Tri Yuniarto.

“Markas yang di dominasi bangunan lama peninggalan belanda ini dulunya sangat mengenaskan kondisinya,” ujar Mayjen Tri Yuniarto, Selasa (23/7/2019).

Bahkan Ia mengisahkan saat pertama kali melihat bangunan markas tersebut pada kondisi yang sangat memprihatinkan dan mengancam warga sekitar apabila roboh, sehingga dirinya segera memerintahkan pemugaran pada titik-titik berbahaya namun tetap mempertahankan nilai klasik bangunan tersebut.

Mayjen Tri Yuniarto juga mengisahkan betapa pentingnya Denpom 2 kostrad ini di dalam mendukung rutinitas kegiatan militer di wilayah malang, terkait pengawalan mobilisasi pasukan tempur dan lalu lintas pejabat tinggi militer.

Pangdiv juga mengungkapkan kekagumannya dengan profesionalisme yang di miliki prajurit Denpom 2 kostrad dalam menjalankan tugas-tugasnya walaupun hanya di lengkapi peralatan kendaraan yang telah berumur tua. Tentu saja hal ini di karenakan kemampuan perawatan pada peralatan tersebut.

Pada sesi pengarahannya, Mayjen Tri Yuniarto menyarankan kepada para prajurit agar tidak bergantung pada fasilitas militer saja, seperti perumahan dan kemudahan lainnya, hal ini di rasa perlu untuk di sampaikan agar prajurit siap dengan hari tua mereka, karena kemudahan tersebut hanyalah teman saat berdinas saja.

Terkait jenjang pendidikan para prajurit, iajuga menyarankan pentingnya untuk kembali sekolah agar kelak para prajurit serendah-rendahnya telah mengantongi ijazah S1, tentu saja untuk saat ini hal tersebut hanya bisa di tempuh dengan kesadaran tingkat tinggi yakni dengan mandiri dan biaya sendiri.

Pada sesi tanya jawab sebagai lanjutan dari kegiatan tersebut hal-hal mencengangkan kembali terkuak, seperti saat menjawab pertanyaan terkait minimnya peralatan pendukung tugas pengawalan yang semakin lanjut usia, ternyata peralatan tempurpun juga pada kondisi kurang lengkap. Sebagai unit pengawal ternyata Denpom 2 kostrad selama ini tidak memiliki rompi anti peluru, tidak hanya unit ini bahkan sebagaian besar kekuatan militer kita tidak di lengkapi rompi anti peluru, dan juga mobil kepresidenan yang di gunakan di wilayah malangpun selama ini ternyata juga bukan mobil anti peluru standar internasional.

“jangankan untuk pengadaan yang baru, untuk latihan saja harus super hemat.” ungkapnya.

Di akhir kegiatan pengarahannya, Mayjen Tri Yuniarto berpesan kepada para prajurit agar menjadikan keterbatasan yang selama ini menjadi teman hidup kita sebagai sebuah sarana untuk semakin memacu profesionalisme, sehingga kelak saat negara telah mengupayakan pemenuhan kebutuhan peralatan dan fasilitas tugas, kita telah semakin terlatih.

Terkait medsos dirinya menghimbau kepada para prajurit untuk berhati-hati dalam memposting hal-hal terkait TNI, terutama yang bernuansa guyonan, karena ini bisa memicu runtuhnya wibawa TNI di mata rakyat, dan akan lebih fatal lagi jika postingan tersebut di konsumsi asing. (giar)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed