Detik Bhayangkara.com, Kalbar- Gubernur Kalbar, H. Sutarmiji, SH, M.Hum sangat geram terhadap Truk pengangkut tandan buah sawit yang melewati jalan negara dengan melebihi kapasitas.
Mengingat jalan negara yang tidak bisa bertahan lama jika dilewati kendaraan pengangkut tandan buah sawit ,seperti milik perusahaan perkebunan.
Menurut Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, SH, M.Hum, bahwa ruas jalan negara yang ada di Kalbar saat ini hanya bisa dilewati kendaraan bermuatan paling tinggi 20 Ton.
Namun menurut H. Sutatmidji, SH, M.Hum saat ini masih banyak ditemukan kendaraan truk yang mengisi beban muatan melebihi batas tidak wajar.
“Sepertinya sangat sia sia memperbaiki jalan, apabila tak diiringi dengan tindakan yang tegas terhadap perkebunan sawit,” tegasnya.
Jalan kita paling tinggi bisa dilalui dengan beban 12 ton,” tapi truk pengangkut tandan sawit muat sampai meluber,”Ucap Gebernur kalimantan barat H.Sutarmidji,SH.M.Hum, melalui Facebooknya, Minggu (28/7/2019) siang.
Terhadap kendaraan yang membandel tersebut, H. Sutarmidji, SH, M.Hum akan memberikan tindakan tegas, dengan cara menurunkan isi kendaraan yang muatannya melebihi kapasitas.
“Saya akan tindak tegas, klu perlu turunkan muatannya!” Ucap H. Sutarmidji, SH, M.Hum.
Dari pernyataan orang nomor satu di Kalbar tersebut, kapankah tindakan tegas akan dilakukan? Hal itu belum dituangkan dalam pernyataannya tersebut.
Berdasarkan pemantauan, memang beberapa ruas jalan di Kalbar masih banyak yang rusak. Rata-rata jalan yang mengalami kerusakan tersebut dilintasi kendaraan pengangkut truk buah sawit atau kendaraan yang melebihi kapasitas.
Contoh jalan rusak yang kerap dikeluhkan warga seprti jalan dari simpang Silat ke Nanga Silat, kota kecamatan Silat Hilir, kabupaten Kapuas Hulu. Jalan panjang kurang lebih 14 KM tersebut mengalami kerusakan parah bertahun, tahun. Angkutan sawit milik perusahaan sawit dan angkutan alat berat milik perusahaan yang juga beroperasi di sebarang kapuas, menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
Kerusakan jalan juga terjadi dari Simpang Sidas menuju Darit Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak yang saat ini cukup parah.
Meski saat ini pemerintah di masing-masing tingkatan dari kabupaten, provinsi hingga pusat terus menganggarkan untuk perbaikan jalan, namun pembangunan jalan tidak bisa bertahan lama akibat volume perlintasan kendaraan barang dan orang yang dinilai cukup tinggi seperti kendaraan yang terlalu memaksakan muatannya dari muatan standar. (Syafarudin Delvin,SH)
Komentar