Detik Bhayangkara.com, Kediri- Bertempat di Kampung Labu Madu desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem Kediri, tidak kurang dari seratus anggota Usaha Kecil Menengah (UKM) Komunitas Kelut Mandiri menerima sosialisai Program BPJS Ketenaga kerjaan, kamis (22/8/2019).
Dengan suasana santai serius dan penuh keakraban, semua yang hadir menyimak pemaparan yang disampaikan oleh pembicara.
Dalam sambutannya Ketua UKM Kediri yang juga Bos GTT dan akrap di sapa Gus Gatot mengucapkan, selamat datang kepada semua peserta yang hadir, selamat datang kepada Bapak Agus beserta team dari BPJS ketenaga kerjaan Kediri.
”Sebenarnya saya sudah lama dengar BPJS tapi belum meliriknya, setelah mendapat informasi saya tersentuh, saya sadar diri bahwa kita pelaku UMKM itu butuh jaminan hari tua, BPJS Ketenaga kerjaan ini beda dengan BPJS Kesehatan, dulu mungkin ada Jamsostek sekarang berubah,” ucapnya.
Masih menurut Gus Gatot, kapan hari saya dapat undangan dari AMPUH (Asosiasi marketing product UMKM hebat). AMPUH ini Visinya sangat besar, salah satunya yakni mau memasarkan hasil product UMKM sampai ke Internasional.
”tapi produk kita juga harus berkualitas, kita di Kediri masih ketinggalan mulai kemasannya, alhamdulillah tapi rezeki masih lancar,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala BPJS Ketenaga kerjaan Kediri, Agus Suprihadi mengatakan, bahwa BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan adalah dua lembaga yang tidak ada hubungannya sama sekali. BPJS Ketenaga kerjaan punya empat program yakni Jaminan hari tua (JHT), kecelakaan, kematian dan pensiun, kalau BPJS Kesehatan cuma satu yakni kesehatan nasional saja.
“Hari ini kita kan undang UMKM, iuran kita hanya 10 ribu rupiah satu bulan, kapasitasnya luar biasa kalau meninggal dunia di luar hubungan kerja dapat 20 juta, kalau terjadi resiko kecelakaan di cover semua biayanya di rumah sakit kelas satu, jika tidak masuk kerja gajinya kita ganti, kalau mininggal dunia anaknya dapat bea siswa,” terangnya.
Ini program negara jadi kita dapat amanah dari negara untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja.
Untuk masyarakat, imbuhnya, yang bisa masuk BPJS Ketenagakerjaan adalah pekerja, kalau dulu pekerja di perusahaan tapi sekarang wartawan, pedagang kaki lima, petani, nelayan bisa menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
”Untuk itu saya di perintah oleh Dirut di Jakarta untuk berkoordinasi sama Pemerindah Daerah setempat, dengan stakeholder, bisa dengan BNI, Koperasi dan hari ini dengan UMKM kediri,” pungkasnya. (Rs’08)
Komentar