oleh

H. Mustofa, Bupati Inhu Masa Depan

-Profil-1,987 views

Detik Bhayangkara.com, Riau- Masih banyaknya lapisan masyarakat hidup dalam serba kekurangan, sementara harga kebutuhan hidup sehari-hari semakin mencekik leher. Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Hal ini sudah lama kita saksikan. Di satu sisi, daerah ini menghasilkan kekayaan yang melimpah ruah. Atas bumi minyak sawit dan di dalam bumi minyak berbagai jenis, inilah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau yang merupakan bagian dari wilayah NKRI.

Hal inilah salah satu motivasi seorang AIPDA Polri, H. Mustofa bertekat untuk maju sebagai Balon Bupati Inhu periode 2021-2026 yang akan digelar Pilkada serentak tahun 2020 mendatang.

Pria yang memulai karir di Kepolisian sejak jaman mantan Presiden Soeharto ini, merasakan sangat dalam di dalam hati kecilnya menyaksikan kehidupan warganya yang kurang mendapat perhatian yang sungguh-sungguh selama ini oleh Pemerintah.

Katanya, terutama masyarakat Inhu yang berada di pinggir Inhu. Dan ia juga menyaksikan kehidupan yang sama bahkan berada di kota di daerah ini.

Hal yang menjadi dasar dalam kehidupan masyarakat kita ini banyaknya yang masih serba kekurangan.

Maka langkah awalnya bila ia terpilih, dan dipercaya diberi amanah oleh warga Inhu serta oleh Allah swt, maka melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Inhu maupun di Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu ia akan menganggarkan jauh lebih besar di dalam APBD Inhu nantinya.

Anggaran tersebut diantaranya untuk budidaya Nanas, Umbi-umbian dan lain sebagainya.

Misalnya Nanas dan Umbi-umbian dibudidayakan besar-besaran yang kita berikan kepada warga. Nanas bisa dikembangkan di lahan gambut yang tersebar di Inhu.

Hasil panen akan dibuat kerepek Nanas dan kerepek umbi-umbian.

Untuk Nanas, katanya, selain untuk kerepek, maka Nanas bisa kita dirikan pabrik pengolahan minuman kaleng.

Berbagai pabrik untuk mendukung industri rumah akan didirikan di Inhu.

Selain membantu meningkatkan ekonomi, maka hal ini akan bisa menpung tenaga kerja lokal warga Inhu. Mengurangi angka pengangguran.

Bila ekonomi warga menjadi stabil, maka selanjutnya akan memperhatikan kesejahteraan PNS/ASN.

Selanjutnya, H. Mustofa akan memperhatikan dunia pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Dunia pendidikan akan menganggarkan 20 % dari total APBD Inhu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang.

Bila pendidikan tingkat SMA, SMK dan SLB mendapat bantuan dari APBD Provinsi Riau, maka di tingkat MDTA, TK, SD/MI, SMP/MTs, akan dianggarkan melalui BOSDA Inhu. Dan pendidikan akan gratis.

Pola pendidikan gratis sudah diterapkan di Provinsi Jawa Timur. Dan di Riau untuk tingkat SMA, SMK dan SLB akan gratis melalui BOSDA Riau mulai tahun 2020 nanti.

Dibidang dunia kesehatan maka seluruh desa/kelurahan di Inhu akan ditempatkan tenaga kesehatan.

Saat ini, banyaknya dugaan pungli oleh oknum tenaga kesehatan di berbagai desa. Padahal bagi ibu-ibu melahirkan di Pustu dan di Puskesmas adalah gratis. Karna bidan akan melaporkan ke Dinas Kesehatan. Melalui Dinas Kesehatan Pemerintah telah menganggarkan biaya tersebut.

Di dunia kesehatan, hal ini juga senada dengan penjelasan dr. Zainul Arifin petugas tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Inhu.

Zainul memaparkan bahwa, bidan desa harus membawa ibu-ibu melahirkan ke Pustu ataupun ke Puskesmas. Bukan dibawa ke rumah pribadi. Sehingga ibu-ibu melahirkan dipungut biaya melahirkan. Dan bidan desa harus tinggal di desa bersangkutan tempat mereka ditugaskan.

”Hal ini untuk memudahkan pelayanan kesehatan. Bila bidan tinggal di desa lain, maka akan terganggu pelayanan kesehatan mereka,” paparnya. (Harmaein)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed