Detik Bhayangkara.com, Riau- Sudah lama didambakan oleh masyarakat Indragiri Hulu (Inhu), Riau mendambakan seorang sosok Bupati yang melakukan action nyata demi kesejahteraan dan keadilan yang merata, tanpa membedakan latar belakang sosial dan golongan.
Impian itu kini kini akan menjadi kenyataan jika sosok itu melekat pada beberapa balon Bupati Inhu.
Diantara sosok dambaan tersebut yakni seorang anggota Polri yang masih aktif bertugas di Polres Inhu, yakni bapak AIPDA polisi H. Mustofa.
Hal ini diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat Inhu yang juga alumni Polri, Amri.
Amri mengatakan, bahwa sosok pak H. Mustofa sangat ia kenali ketika selama pak Amri masih aktif bertugas di Polres Inhu.
”Pak H. Mustofa insha Allah jika diridhoi oleh Allah swt, maka sosok beliau seorang Bupati dambaan masyarakat kita di Inhu maupun yang berada di perantauan,” ucapnya.
Ditambahkan Amri, Pak H. Mustafa sudah sangat lama mengabdi di Polres Inhu. Jadi beliau sangat tahu kondisi kehidupan masyarakat Inhu selama ini.
” Pak H. Mustofa nantinya jika diberi amanah untuk memimpin Inhu Priode 2021-2026 maka beliau akan membuat perubahan besar untuk membangun Inhu yang adil dan sejahtera,” ungkapnya.
Beliau, kata pak Amri, akan menganggarkan pro rakyat. Anggaran yang besar dalam APBD Inhu di stker Pemkab Inhu yang langsung bersentuhan dengan kehidupan rakyat Inhu secara langsung. Terutama dibidang ekonomi rakyat Inhu.
Bila ekonomi rakyat sudah adil dan sejahtera maka Inhu akan menjadi salah satu Kabupaten termaju di Riau.
Diantara satker atau OPD Pemkab Inhu yang akan mendapat anggaran terbesar tersebut papar Amri, yakni Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Inhu, Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu dan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Inhu dan Kebudayaan Inhu.
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Inhu akan pokus pada pembinaan Koperasi di desa agar fungsi Koperasi kembali aktif yang pro rakyat.
Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu maka dianggarkan untuk pertanian seperti Nanas, Umbi-umbian dan bantuan perikanan pro rakyat.
Di Dinas Kesehatan akan ditempatkan pemerataan bidan desa di semua desa/kelurahan. Hal ini yang utama layanan ibu-ibu melahirkan ke Pustu dan ke Puskesmas. Jadi tidak ada dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Bidan di desa. Selama ini oknum Bidan nakal melakukan dugaan pungli kepada Ibu-ibu melahirkan.
Diantara modusnya, ibu-ibu melahirkan akan dibawa ke rumah pribadi oknum Bidan desa tersebut. Setelah melahirkan maka ibu-ibu ini diduga dipungli oknum Bidan dari tarif Rp700 ribu sampai Rp1,2 juta untuk sekali melahirkan. Padahal ibu-ibu melahirkan di Pustu dan di Puskesmas adalah gratis tidak dipungut biaya oleh bidan desa.
Karena katanya, bidan desa akan melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Inhu jumlah ibi-ibu yang melahirkan di Pustu dan di Puskesmas.
Pemerintah telah menganggarkan dana ibu-ibu melahirkan. Maka melalui Dinas Kesehatan Inhu para bidan desa akan mendapat dana ibu-ibu melahirkan tersebut untuk sang bidan.
Disegi Pendidikan ungkapnya lagi, akan dianggarkan dana 20 % dari jumlah APBD Inhu. Sekolah-sekolah dibawah naungan Pemkab Inhu akan melaksanakan pendidikan gratis seperti yang sudah diterapkan di provinsi Jawa Timur.
Mulai dari MDTA, TK, SD/MI, SMP/MTs terutama negeri akan mendapatkan pendidikan gratis termasuk buku pelajaran.
Siswa-siswi saat masuk sekolah akan diberi bantuan pakaian seragam sekolah oleh Pemkab Inhu.
Selama ini bener Amri, sekolah-sekolah yang nakal sering melakukan pungutan uang buku Tema, PR, LKS dan sebagainya. Padahal tiap tahun pemerintah telah menganggarkan melalui BOS Nasional dan BOSDA.
Jadi jika H. Mustofa jika diberi amanah untuk menjadi Bupati Inhu kelak akan merealisasikan semua niat dan cita-cita beliau seperti kami paparkan di atas.
”Insya Allah, sosok seorang pak H. Mustofa akan menepati niat dan cita-citanya jika nanti diberi amanah memimpin Inhu Priode 2021-2016 yang akan digelar Pilkada serentak tahun 2020 nanti,” imbuh Amri. (Harmaein)
Komentar