Detik Bhayangkara.com, Riau- Sungguh tragis perilaku sejumlah oknum Bidan nakal di daerah ini. Ibu-ibu melahirkan malah diduga dipungli mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 1,2 juta tiap ibu-ibu melahirkan.
Hal ini diungkapkan beberapa orang keluarganya yang melahirkan dan meminta namanya tidak dipublikasikan.
Ia memaparkan, bahwa dana mulai pemeriksaan kehamilan sampai dengan melahirkan sudah dianggarkan di dalam APBN tiap tahunnya. Dana ini disalurkan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Pemerintah Pusat telah menganggarkan Rp 1,2 Triliun tiap tahunnya, untuk seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Namanya biaya program Jampersal (Jaminan Persalinan).
Ia meminta agar penegak hukum menyelidiki kasus dugaan pungli oleh oknum Bidan nakal di Inhu selama ini.
“Hal ini sudah berulangkali dilakukan oleh oknum Bidan nakal di desa-desa Inhu. Sejak Kadiskes Zainul Arifin (sekarang Kadiskes Inhil),” tegasnya.
Sementara, salah seorang dokter yang membidangi Pelayanan Kesehatan di Diskes Inhu, dr. Muhammad Zainul Arifin saat dimintai tanggapannya mengatakan bahwa, benar program Jampersal dianggarkan pemerintah melalui APBN tiap tahun.
“Jadi ibu-ibu melahirkan sudah dibiayai APBN program Jampersal tiap tahunnya. Tidak boleh dipungut niaya. Biaya diklaim oleh bidan dan dibayarkan dana Jampersal,” jelasnya. (Harmaein)
Komentar