Detik Bhayangkara.com, Kerinci- Karena sudah tak sanggup lagi menahan hati untuk memendam perlakuan pungli selama ini, karena setiap penerimaan tunjangan sertifikasi selalu disunati terus, akhirnya seorang guru yang minta namanya dinisialkan menceritakan bahwa dirinya merasa dirugikan dan akhirnya menguak perbuatan pungli tersebut.
Kejadian tersebut terjadi dijajaran Dinas pendidikan Kabupaten kerinci Provibsi Jambi, setelah beberapa waktu yang lalu sempat dipermasalahkan, dan adapula diantara isu yang berkembang mengatakan kasus tersebut ada diantaranya yang telah sampai ke pihak hukum, namun tidak terdengar kabar tentang penyelesaianya.
Tujuan yang sama hanya saja modusnya yang berbeda, waktu dulu pungli tersebut di bayar pada saat pengurusan dokumen (pemberkasan) sertifikasi yang kebanyakan diselipkan di dalam lembaran dokumen oleh masing-masing guru yang terjaring di dalam daftar penerima sertifikasi itu.
Namun, untuk kali ini modusnya dengan membayarkan uang ke kepala sekolah masing masing kisaran 200-300 ribu per orang guru, coba bayangkan jika jumlah guru yang terjaring sertifikasi jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan berapa dana yang akan siperoleh dari sunatan gaji itu.
“Pungli ini terjadi disetiap penerimaan tunjangan sertifikasi termasuk yang telah kami terima beberapa terakhir bulan yang lalu, dan kami sedikitpun tidak mengetahui kemana aliran dana itu, untuk apa uang yang di minta dari kami itu sampai dengan saat ini tak satupun dari kami yang mengetahuinya, dan kalau tidak dibayar ujung-ujungnya malah gak terjaring lagi untuk penerima sertifikasi kedepannya,” ungkap nara sumber media ini yang bertugas di salah satu sekolah di kabupaten Kerinci.
Apapun alasannya, jelas hal seperti ini(pungli) tidak di benarkan, apalagi di lingkup Dinas pendidikan, karena seorang guru adalah contoh suritauladan bagi murid -muridnya dan dengan adanya kejadian seperti ini dikhawatirkan akan adanya sekolah yang menerapkan hal ini dengan alasan yang direkayasa untuk mencari ganti uang yang mereka bayarkan itu.yang pada akhirnya akan menjadi beban bagi wali murid.
Untuk menguak kasus tersebut, awak media ini akan terus melakukan investigasi lebih lanjut, untuk mengembangkan kebenaran dari informasi yang di terima dari sumber dan untuk kepentingan berita selanjutnya (Bersambung). (DM)
Komentar