Detik Bhayangkara.com, Kota Tangerang Selatan- Dalam rangka menjalin silaturahmi dengan para penggiat lingkungan hidup dan komponen masyarakat , Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, menggelar kegiatan Gebyar Sahabat 3R 2019.
Hadir dalam kesempatan kegiatan tersebut Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rosyid, tokoh pendiri Kota Tangsel Cipasera Zarkasih Noor, Seniman religius Dick Doang serta para tamu undangan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Camat dan Lurah serta berbagai ormas Kepemudaan dan juga para aktivis lingkungan hidup penggiat bank Sampah se- Tangsel. Bertempat di gelanggang Jalitreng, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (26/10/2019).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Toto Sudarto, saat menyampaikan laporannya dihadapan Wakil Walikota Tangsel, Ketua DPRD Tangsel dan para tamu undangan lainnya mengatakan bahwa, kegiatan “Gebyar Sahabat 3R 2019” merupakan kegiatan silaturahmi antar berbagai komponen masyarakat, terutama para penggiat lingkungan hidup dan para aktivis bank Sampah se- Tangsel, guna menyatukan pikiran, tindakan serta niat yang baik dan tulus untuk bisa mengurangi serta memproduksi sampah yang berlebihan dalam kehidupan sehari – hari.
“Untuk menjaga lingkungan dan mengatasi masalah sampah, tidak cukup dan tidak akan bisa hanya diserahkan kepada pemerintah daerah Tangsel saja. Tanpa partisipasi dan keterliban masyarakatnya serta pihak swasta, maka masalah lingkungan dan sampah tidak akan pernah dapat diatasi dengan baik dan tuntas,” tandas Toto.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan, jumlah pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan yang saat ini mencapai 1,6 juta jiwa, setiap harinya telah menghasilkan sebanyak 550 ribu kantung sampah. Dengan volume sampah yang sangat besar tersebut maka TPST Cipeucang yang memiliki luas 13 hektar saat ini sudah tidak dapat lagi menampung volume sampah yang sangat besar tersebut.
Pemkot Tangsel juga sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain untuk pembuangan sampah. Akan tetapi seiring dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, maka Kota Tangsel berdasarkan Keppres dalam dua atau tiga tahun kedepan akan menjadikan sampah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dengan nilai investasi 1,8 triliun.
”Untuk itu guna mengatasi masalah sampah di Kota Tangsel, yang terpenting adalah membangun kesadaran masyarakat ditiap – tiap keluarga untuk dapat mengurangi dan tidak memproduksi sampah yang sulit untuk didaur ulang, seperti sampah plastik,” pungkasnya. ( Toni )
Komentar