oleh

Ketua PC NU Kediri Menilai Kegiatan Sholat Malam Tidak Tepat

-daerah-5,080 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya-  Gonjang ganjing kegiatan sholat malam yang didengungkan oleh Penguasa Kabupaten Kediri, yang juga sebagai ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri dinilai sangat kotroversi dan menjadi bahan cemooh masyarakat Kediri.

Karena kegiatan sholat malam itu selain menyedot dana dari Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD), juga masih merengek minta bantuan dan sumbangan dari kepala desa yang ditempati.

Menurut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU ) Kabupaten Kediri, KH. Ma’mun Mahfud mengatakan, meskipun ia tidak pernah mengikuti kegiatan sholat malam tersebut, namun ia menilai kegiatan sholat malam yang dipaksakan menggerakkan ribuan warga desa itu tidak tepat.

”saya tidak mengerti secara detil, tapi menurut saya sejak awal kegiatan sholat malam ini tidak tepat,” ucapnya, Senin (18/11/2019).

Karena,imbuhnya, menurut saya sholat malam ini sholat sunah, yang disetting seperti itu, mending kita membelajari sholat masyarakat Kediri, misalkan kita semarakkan sholat fardhu dimasing-masing masjid, misalkan datang sholat magrib, isya’, subuh berjamaah tanpa ada pengkondisian.

”Nanti lama-lama orang akan sadar ini kewajiban jamaah itu harus suatu hal yang seharusnya dilakukan, kemudian ada tauziah dari tokoh masyarakat sehingga nanti ilmiah dan tauziah ini dasar saja, tentang sholat, rukun sholat tidak jauh kemana-mana sehingga nanti tidak ada kesan dikondisikan,” ungkapnya.

Gus Ma’mun khawatir, kegiatan sholat malam seperti yang dilakukan saat ini, sarat dengan pengkondisian.

”Saya khawatir, kegiatan sholat malam ini hanya dijadikan lumbung pencitraan saja, Jangan jangan yang mengkondisikan malah tidak pernah sholat, yang lebih parah lagi, yang ikut sholat malam ini malah tidak pernah sholat fardu, apalagi kegiatan ini menyedot anggaran,” bebernya.

Tambah Gus Ma’mun, kegiatan sholat malam ini tidak mendidik baik, kegiatan seperti itu keliru dan sangat tidak tepat. Karena kegiatan seperrti ini kesannya show of force.

”Kegiatan sholat malam ini hanya menghabiskan anggaran yang gak jelas penyerapanya,” tegasnya.

Ketika disinggung soal anggaran sholat malam yang anggarannya tinggi, Gus Ma’mun menyarankan kegiatan dialihkan untuk memberikan anggaran pada kemakmuran masjid atau musolla.

“mungkin bisa untuk dibelikan keramik, Pengeras suara ataupun kipas angin karena saat ini suasananya sangat panas,” pungkasnya. (Rs’08)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed