oleh

”Terlalu”, Alasan Tidak Ada Anggaran, Joint Jembatan Semampir Jebol Dibiarkan Menganga

-daerah-4,432 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya-  Ironis sekali, Sudah dua bulan lebih, hingga berita ini diturunkan, Jum’at (29/11/2019), masih terlihat jelas joint ujung timur jembatan Semampir berlubang (jebol) dibiarkan, padahal jembatan tersebut merupakan jalur urat nadi utama keluar masuknya bis dan kendaraan lainnya ke wilayah barat kali.

Kalau diamati dari dekat ternyata lubangnya tembus sampai terlihat bawah jembatan.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VIII di Kediri, Dinhamssah Ario Kusumo saat di hubungi lewat WA nya menjelaskan, Kami sudah lama tahu tetapi tahun ini tidak ada anggaran untuk item pekerjaan itu di jembatan, sudah pernah ditutup sementara tapi jebol lagi.

”Mudah-mudahan pada bulan januari bisa kontrak baru dan segera di tangani,” ucapnya.

Lanjut Ario, bahwa Itu pekerjaan joint di jembatan bukan aspal biasa seperti di jalan jadi khusus penanganannya, kalau kami tidak tepat dalam menggunakan anggaran waktu pemeriksaan resiko di kami, kami saat ini prioritaskan lubang-lunang di jalan menghadapi musim hujan.

Saat ditanya menyangkut anggaran darurat karena ini menyangkut keselamatan para pengguna jalan, dia menjelaskan, Iya pak kami tahu, kalau nanti ada sisa anggaran yang bisa direvisi kami pasti tangani itu secepatnya.

Perlu diketahui bahwa lubah di ujung jembatan Semampir dengan panjang sekitar 60 cm dan lebar kisaran 15 cm, cukup bagi roda sepeda motor apalagi motor matic kemudian menggangu konsentrasi pengendaranya.

Sejumlah warga lebih dua bulan ini mengeluh dan harus mengajukan pengaduan ke pihak mana, namun faktanya hingga saat ini belum ada perbaikan berupa penambalan dan perbaikan.

“Jembatan jebol kayak gini sudah berlangsung lebih dua bulan kok nggak ada yang memperhatikan, peduli atas rusaknya jembatan ya..??? , “ucap Hadi warga Gampengrejo.

Tentunya sangat ironis, bahwa jembatan berlubang juga bergelombang ini ada tepat di jalur utama apalagi lebar jembatan juga menyempit dari lebar jalannya serta bergelombang, sehingga para penggguna jalan terutama sepeda motor matic menghindar takut rodanya masuk lubang. (Rs’08)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed