oleh

Unjuk Rasa Dikantor DPRD Koltim Sempat Memanas

-daerah-2,419 views

Detik Bhayangkara.com, Koltim-  Masa yang tergabung dalam Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKl) hari ini (13/01/2020) melakukan aksi unjuk rasa didepan tugu joeang 45 yang kemudian dilanjutkan kekantor DPRD kolaka timur (Koltim).

Pada aksi unjuk rasa tersebut massa melempari gedung DPRD dengan tomat sebagai rasa kekesalan mereka kepada anggota DPRD yang tidak mau keluar menemui para pengunjuk rasa untuk menjawab semua yang menjadi bahan tuntutan mereka.

Dalam orasinya LAKl menilai bahwa kepemerintahan Tony herbiansyah yang sudah 7 tahun menjabat sebagai Bupati koltim tidak berhasil membawa daerah pada kemajuan serta semua kebijakan yang dibuat oleh Bupati Koltim, Tony Herbiansyah yang tidak pro rakyat, dan dianggap gagal total (gatot).

Di samping itu pula, LAKI menilai kebijakan-kebijakan yang dilakukan Tony tidak sejalan dengan perjuangan dari para tokoh pemekaran yang bersusah payah memekarkan Koltim. Kebijakan yang tidak populis, yang hanya mementingkan kepentingan kelompok atau golongan-golongan kapitalis.

Ketua LAKI Koltim, Juslan Kadir Labarese, mengatakan sejak tujuh tahun menjadi Daerah Otonom Baru, Koltim belum memiliki pondasi atau acuan pemerintah dalam melaksanakan agenda pembangunan secara sah dan resmi yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah. Padahal, anggaran kegiatan sudah direalisasikan sejak tahun 2017 lalu.

“Bupati sebagai pemimpin tertinggi Koltim yang dipilih rakyat, diperintahkan undang-undang dan konstitusi agar dapat bekerja melayani, melindungi dan mesejahterakan rakyat. Itu amanah yang harus dijalankan,” kata Juslan.

Juslan juga menyindir persoalan maraknya paket proyek yang dikerjakan menyeberang tahun 2019. Banyak proyek yang dikerjakan kontraktor di awal bulan Januari 2020. Lebih parahnya lagi, ada satu item proyek dimana volume pekerjaan belum mencapai 100 persen namun pembayarannya sudah mencapai 100 persen.

“Seperti paket proyek talud yang menunju kantor bupati Koltim. Dimana, pekerjaan fisiknya belum 100 persen tapi pencairannya sudah 100 persen,” jelasnya. (mus)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed