oleh

Wartawan Dihadang Lagi Oleh Satpol PP, Bupati Kediri Diduga Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan Warga

-daerah-4,699 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya- Patut disayangkan, pertemuan Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Soetrisno, dengan masyarakat terdampak bandara begitu ketat penjagaannya, padahal pertemuan tersebut menyangkut hajat hidup dan nasip warga terdampak yang hingga sekarang belum mau menyerahkan rumah dan lahannya, karena belum adanya kesepakatan harga. Begitu ketatnya pengamanan pada bupati sampai terjadi penghadangan terhadap para media yang mau meliput kegiatan tersebut.

Puncak penghadangan dan pengusiran terhadap wartawan senior Pledoi. Co, Adji Amrullah oleh Kasatpol PP Agung, Joko Rekmono dan anak buahnya di tangga belakang masuk lokasi pertemuan.

Pertemuan antara warga terdampak tiga Desa yakni Jatirejo, Grogol, Bulusari dilaksanakan di Warles Penthur Agung Mulyo Grogol Senin (13/1/2020), dan gagal mencapai kesepakatan harga yang diinginkan.

Saat pertemuan berlangsung, warga menduga Bupati, dr. Hj. Haryanti sutrisno tak menguasai materi, sehingga pertanyaan warga terkait pembebasan tanah bandara, tak mampu dijawab dan malah mengalihkan yang lain.

Menurut salah satu warga Grogol berinisial Is (40) kecewa, karena pada waktu bupati memberikan sambutan, masyarakat dipersilahkan untuk menanyakan apapun terkait pembebasan tanah warga untuk proyek bandara.

” ealah.. , bupati tidak mau menjawab pertanyaan saya, katanya tadi disuruh tanya, lha begitu saya bertanya tidak menjawab malah diam begitu saja, ” ucap wanita cantik ini.

Menurut Is, pertemuan dengan bupati Haryanti Sutrisno terkait penyelesaian pembebasan lahan di warung Penthur itu tidak ada gunanya, tidak membuahkan hasil, karena meski warga ditekan untuk melepaskan tanahnya dengan harga 10, 5 juta/ru, , warga tetap kukuh untuk mempertahankan.

” Percuma mas, pertemuan dengan bupati tadi sia-sia, tidak ada hasilnya, Pokoknya warga tetap tidak mau melepas dengan harga 10,5 juta/ru,” tegasnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Ridwan (84), ia mengatakan, hasil pertemuan dengan bupati itu tidak ada hasilnya.

” Hasilnya ngambang mas, karena tidak ada kepastian berapa harga, kalau harganya tetap 10,5 juta/ru, kita tidak boleh, ” kata lelaki mantan Kepala Disnaker Kabupaten kediri tersebut.

Hampir semua warga terdampak bandara yang berada di wiayah Kecamatan Banyakan, Grogol dan Tarokan merasa ditekan oleh Pemkab Kediri, karena mereka tetap dipaksa melepas dengan harga 10,5 juta/ru.

Diketahui, dalam acara sosialisasi dan kordinasi pembangunan bandara Kediri yang digelar di Warles Penthur Agung Muyo Bedrek Selatan kemarin, masih terjadi penghadangan terhadap wartawan oleh Satpol PP. Wartawan tidak diperbolehkan mendekat diforum acara.

Usai acara pun Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti yang masa jabatanya tinggal beberapa bulan itu tidak berani menemui wartawan, bahkan usai acara bupati langsung meninggalkan acara menghindar dari kerumunan wartawan yang sudah menunggu dipintu depan, Haryanti pulang melalui pintu belakang.
(Rs’08)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *