Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang- Pernyataan ketua DPRD Kab. Malang, Didik Gatot Subroto yang menyatakan bahwa, Kenaikan honorer itu dilakukan secara keseluruhan, tidak bisa secara lintas dinas, karena nanti kaitannya dengan keputusan Bupati, disikapi oleh salah seorang pegawai honorer Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindag) yang mengatakan bahwa, diduga Sekretaris Dinas, Erlan hanya Pemberi Harapan Palsu (PHP) para tenaga honorer dilingkungannya.
” Kami para ASN hanya di PHP oleh Sekdin, tetapi anehnya hingga saat ini tidak ada teguran dari kepala Disperindag atau pejabat yang berwenang atas sikap sekdin,” kata salah satu tenaga honorer yang minta namanya tidak dimunculkan, Kamis (23/1/2020).
Ditambahkannya, Kepala Dinas diduga tidak tegas dalam menyikapi permasalahan ini, bahkan pencopotan Kepala pasar Gondanglegi yang lagi viral, saya yakin kepala dinas juga tidak paham akar permasalahannya.
Diketahui, Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar akhir Desember (27/12/19) tahun lalu, diisi oleh Sekdin untuk mengumpulkan pegawai honorer, saat itu sekdin meminta kepada para pegawai honorer agar membuat permohonan baru, dan dijanjikannya bakal ada kenaikan gaji honorer.
Namun, saat SK keluar dan diterima oleh para pegawai honorer Disperindag ternyata tidak ada kenaikan. Sehingga acara tersebut terkesan hanya menghabiskan anggaran, bahkan acara yang digelar di Gedung Islamic Center Kepanjen, sekitar 10.00 WIB melarang wartawan meliput.
” OPD-OPD di kabupaten Malang menyikapi tenaga kontrak berbeda-beda, hanya di dinas Perindag membuat permohonan baru dan melampirkan ijasa SD sampai yang terakhir harus dilegalisir, dengan janji akan dinaikkan sesuai UMR dan sesuai ijazah masing-masing, ternyata hanya di PHP saja,” tandasnya.
Hingga berita ini di rillis belum ada sangsi dari pejabat yang berwenang untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. bahkan, Kepala Disperindag, Dr. Agung Purwanto beserta Sekdinnya memilih bungkam saat di konfirmasi awak media. (Red)
Komentar