Detik Bhayangkara.com, Koltim- Terkait laporan masyarakat tentang pengelolaan dana desa desa Peatoa pada, (4/02/2020) kepala desa Peatoa, Ahmadi mengklarifikasi hal tersebut,
dimana dirinya menjelaskan tentang jalan tersebut yang belum divibro karena masih menunggu pasca panen selesai.
“Mengenai jalan yang dilaporkan oleh masyarakat itu memang saya akui belum divibro karna pada saat itu masih ada kegiatan pasca panen padi masyarakat jadi supaya tidak mengganggu aktivitas masyarakat makanya saya biarkan dulu dan nanti setelah selesai panen baru saya akan lanjutkan kembali pekerjaannya,” jelas Ahmadi.
Ahmadi menjelaskan pula bahwa terkait Dana Bumdes memang saat ini saya bekerja sama dengan penggilingan padi dan justru itu yang lebih menguntungkan sebab waktu panen kemarin untungnya mencapai hingga Rp 150.000.000.
“Jadi saya rasa itu adalah hal yang tepat mengembangkan dana bumdes,” lanjut Ahmadi.
Ditambahkannya terkait masalah terjadinya miskomunikasi saat dirinya dikomfirmasi melalui via telfon selulernya dirinya mengatakan jaringan seluler yang berada didesanya belum stabil.
“Maaf jaringan didesa saya tidak stabil kadang nyambung kadang tidak,”katanya.
Lebih lanjut Ahmadi menambahkan, saya sangat menyayangkan bisa terjadi seperti itu.
“Makanya saya berharap kepada masyarakat apabila ada sesuatu yang dianggap menyimpang marilah kita dudukkan bersama untuk mencari solusinya,” tutupnya. (a)
Komentar