Detik Bhayangkara.com, Kediri Raya- Bertempat di Kantor Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri diselenggarakan Gerakan Serentak Bersatu Masyarakat Hidup Sehat (Gertak Satu Mas), jum’at (6/2/2020) mulai 07.00 wib.
Kegiatan ini diikuti oleh Forkopimca Pagu, mulai Camat Pagu, M. Imron, jajaran Polsek Pagu, Koramil Pagu, Dinkes Kabupaten Kediri, UPT Puskesmas Pagu, para Kepala Desa dan semua perwakilan dari 13 Desa Se-Kecamatan Pagu.
Pelaksanaan Gertak Satu Mas dimulai dengan pembukaan oleh Camat Pagu, M. Imron yang di lanjutkan jalan sehat bersama mengeliligi Desa Sitimerto Kecamatan Pagu. Usai gerak jalan dilanjutkan dengan senam aerobik yang diikuti oleh semua peserta.
Dalam sambutannya Camat M. Imron mengatakan, akhir-akhir ini kita semua tahu, bahwa dunia dikejutkan dengan adanya penyebaran virus corona yang terus meluas, bahkan sekarang ini sudah masuk ke Indonesia sesuai berita-berita yang kita terima.
”Makanya kita disini terus melaksanakan Gertak Satu Mas. Bagaimana kita hidup ini berperilaku, ini biar kita mudah-mudahan sama Allah SWT selalu diberi kesehatan,” tegasnya.
Tambah M. Imron, kalau kita melakukan pola hidup yang benar, mulai bangun tidur sampai mau tidur lagi, insyaallah akan diberi kesehatan, lebih-lebih kita melakukan pola makan yang tepat.
M. Imron juga berpesan, karena virus ini penularannya sangat rentan bisa lewat udara, maka kita disini cuci tangan dengan sabun atau kita melakukan pola hidup yang lain yang akan menjadi masyarakat yang sehat.
Ditempat yang sama Kepala UPT Puskesmas Pagu, dokter gigi Dewi, saat dimintai konfirmasi menjelaskan, Gertak Satu Mas ini untuk memotifasi masyarakat, memberikan promosi kesehatan pada masyarakat untuk bergaya hidup sehat.
”Karena mulai awal kita sudah mulai hidup sehat. Perilaku hidup sehat mulai dari cuci tangan dengan sabun, dengan air yang mengalir sebelum makan, membiasakan banyak makan sayuran dan buah setiap hari itu akan menjadi masyarakat sehat terutama untuk mencegah stunting,” ucapnya.
Stunting itu kan pertumbuhan balita yang tidak normal. 1000 hari pertama itu sangat menentukan sekali balita ini akhirnya akan stunting atau tidak.
”Kami juga bekerja sama dengan Pemdes untuk pemberian makan tambahan (PMT) yang maksimal untuk bayi dan balita kita,” ujarnya.
Tambah dokter gigi Dewi, Salah satu penyebab stunting adalah kalau ibu hamil kena KEK (kurang energi kalori), ibunya kurus, ini bisa dideteksi dari lingkar lengan yang normal harus berapa centi meter, itu ada.
”Ibu yang kena KEK (kurang energi kalori) seperti itu bisa melahirkan anak yang stunting. Terus asupan gizi bagi ibu hamil itu juga mempengarui. Disini kita selain ada pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita juga ada PMT untuk ibu hamil. Dari puskesmas ada program nasional, ada biskuit untuk ibu hamil juga, “pungkasnya. (Rs’08)
Komentar