Detik Bhayangkara.com, Kab. Kerinci – Diduga dampak ledakan dinamite untuk pembangunan terowongan air PLTA (Proyek Listrik Tenaga Air) Kerinci resahkan warga desa setempat, lantaran suara yang begitu kerasnya bahkan timbul getaran diduga ada beberapa bangunan rumah yang retak.
”Kami kaget tiba tiba dengar ledakan yang begitu dahsyat bunyinya,” sebut seorang warga desa muaro imat kecamatan Batang merangin.
Seluruh keluarganya kaget ketika mendengar suara ledakan tersebut, terjadi diperkirakan seminggu yang lewat sekitar jam 11 siang.
”Bahkan beberapa hari setelah ledakan tersebut bangunan rumahnya banyak yang retak,” ungkap warga, Can kepada awak media Detik Bhayangkara.com dikediamannya (16/5) sambil menunjukkan lokasi bangunan rumahnya yang retak retak.
Can juga mengatakan, bukan dirinya saja, juga warga lain mengalami hal yang sama.
pada waktu yang sama media in bersama beberapa LSM Kerinci mencoba klarifikasi dengan kades setempat, Jasman Jai.
Kades membenarkan hal ini terjadi, bahkan pada jumat (15/5) kemarin sudah digelar rapat dengan warga di kantor desa itu terkait masalah ini.
”Intinya warga terkena dampak minta penjelasan kepada pihak PLTA Kerinci terkait hal ini,” sebut kades.
Untuk rumah yang retak kades sebut entah itu penyebabnya saya tidak tahu.
PLTA diharap segera memberikan penjelasan kepada masyarakat setempat bukan saja terkait masalah dynamite tersebut. termasuk juga hal hal lain yang berdampak kepada kehidupan warga. PLTA dianggap tidak pernah koordinasi dengan pemerintah desa setempat, untuk melakukan kegiatan pembangunan yang bersifat berdampak negatif untuk warga.
”Setidaknya untuk kegiatan berdampak meresahkan warga, PLTA besosialisasi kepada warga setempat,” jelas kades.
jika PLTA tidak menggubris tuntutan mereka dalam beberapa hari ini,” warga berencana mengadakan orasi dan memblokir kegiatan kegiatan yang dilakukan PLTA,” terang kades Jasman.
Via Whatsapp media ini mencoba konfirmasi dengan Manager Humas PT. KMH (Kerinci Merangin Hidro) sebagai pelaksana kegiatan pembangunan PLTA Kerinci dari perusahaan Induk PT Bukaka, terhadap permasalahan ini.
Namun Manager Humas, Israwan tidak memberikan jawaban. (Jhoni herman)
Komentar