Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang – Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, S.I.K., M.H mengunjungi Pesantren tangguh Ponpes Miftahul Jannah, bertempat di Desa Genengan – Kec. Pakisaji pada, Senin (8/6/2020) mulai 12.50 hingga 13.36 WIB.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain : AKBP Hendri Umar, S.I.K., M.H. (Kapolres Malang), AKP M Syuhada, S.E., S.I.K. (Kasat Intelkam Res Malang), AKP P. Triwik, S.H., M.H. (Kapolsek Pakisaji), Kapten Czi Widagdo (Komandan Ramil Pakisaji), Indra Gunawan (Camat Pakisaji), dr. Samsi (Kepala Puskesmas Pakisaji), Hj. Ummi Hasanah (Pengasuh Ponpes Miftahul Jannah Pakisaji), Gus Abdullah Mahrus (Penasehat Ponpes Miftahul Jannah Pakisaji), Zainal Arifin (Kades Genengan), 2 orang Staf Puskesmas Pakisaji.
Kapolres Malang tiba di lokasi 12.51 WIB, diawali dengan cuci tangan dan pemeriksaan suhu Tubuh saat memasuki gerbang Ponpes Miftahul Jannah, dan dilanjutkan dengan pengecekan asrama Ponpes Miftahul Jannah dan tempat isolasi bagi santri yang sakit dan memiliki gejala Covid-19.
Sekitar 12.58 Wib dilaksanakan pemberian bantuan secara simbolis oleh Kapolres Malang, dan dilanjutkan dengan pengecekan lumbung pangan Ponpes Miftahul Jannah
Kapolres Malang dalam kesempatannya menyampaikan, bahwa di Malang raya terdapat 100 lebih Pasien Positif Covid-19, oleh karena itu perlu penerapan Protokol Kesehatan dalam kegiatan Santri di Ponpes Miftahul Jannah.
“Dengan adanya Pesantren Tangguh pencegahan Penyebaran Covid 19 di pesantren dapat terlaksana pengecekan Kesehatan kepada Santri yang baru datang perlu dilaksanakan, penerapan Phsycal Distancing saat pelaksanaan belajar mengajar juga harus dilaksanakan,” ucapnya.
Ditambahkannya, apabila terdapat santri yang sakit tidak diarahkan untuk kembali ke rumah tetapi dirawat diruang isolasi yang disediakan oleh Pesantren.
Senada dengan Kapolres, Gus Abdullah Mahrus selaku Penasehat Ponpes Miftahul Jannah Pakisaji menyampaikan, bahwa Ponpes Miftahul Janah menerapkan Phsycal Distancing dalam pelaksanaan Pembelajaran.
“Dalam pelaksanaan Sholat Idul Fitri Ponpes Miftahul Jannah tidak mengadakan sholat berjamaah dan telah mengikuti imbauan pemerintah, banyak santri yang baru datang dan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan serta suhu tubuh,” tuturnya.
Menurutnya, tidak ada pelaksanaan belajar mengajar di sekolah formal Raudhotul Ulum.
“Pelaksanaan kegiatan di Pesantren untuk jumlah santri dibatasi dengan jadwal yang sudah diatur,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Pakisaji, dr. Samsi mengatakan,Minggu lalu telah dilaksanakan Tes Rapid di Pasar Pakisaji dan terdapat 2 orang dengan hasil posotif tetapi tanpa keluhan ataupun gejala Covid-19.
“Rumah sakit Wava Husada hanya menerima pemeriksaan Tes SWAB bagi ODP dan PDP yang hasil tes Rapid Positif,” jelasnya.
Masih menurut dr. Samsi, kendala kami saat meminta tes SWAB di Rs. Wava Husada terhadap OTG dengan hasil Rapid Tes Positif.
“Kami akan melaksanakan koordinasi dengan Dinkes untuk penanganan 2 orang dengan hasil Positif, setelah dilaksanakan Rapid tes,” tegasnya.
Diketahui, pesantren tangguh sebagai bentuk pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkungan Pesantren, jumlah Santri Ponpes Miftahul Jannah sebanyak 105 org, terdapat Sekolah Formal Raudhotul Ulum dan saat ini tidak ada aktifitas belajar mengajar di Sekolah. (Red)
Komentar