oleh

Ricuh…Demo Menolak Kedatangan 500 TKA Asal China

-headline-1,618 views
Detik Bhayangkara.com, Sultra – Aksi demonstrasi menolak kedatangan 500 TKA asal China di Kendari, Sulawesi Tenggara, sejak Selasa (23/6) terus berlanjut hingga Rabu (24/6) dini hari. Bahkan aksi berkahir ricuh.
Berawal dari sejumlah ratusan massa demonstrasi terus berkumpul dan berorasi di Simpang Empat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan sejak Selasa siang.
Massa berupaya masuk ke dalam Bandara Haluoleo, namun ditahan oleh anggota polisi yang berjaga. Situasi itu berlangsung hingga malam hari.
Sementara petugas polisi yang berjaga mengerahkan dua ekor anjing pelacak, dua unit water canon, dan gas air mata untuk mengamankan aksi tersebut.
Aksi yang mulanya berjalan tertib berubah menjadi ricuh pada malam hari. Kericuhan diduga karena massa kecewa tidak menemukan TKA asal China yang melintas di Simpang Empat Desa Ambaipua.
Massa langsung melemparkan batu dan kayu ke arah polisi yang berjaga. Polisi kemudian menyemprot water canon pun hingga menembakkan gas air mata ke arah massa.
Polisi terus memperingatkan massa agar membubarkan diri, namun massa tetap bertahan dan tetap melemparkan batu dan kayu.
Massa baru membubarkan diri sekitar pukul 00.50 WITA setelah berhasil mendesak mundur polisi. Setelah itu polisi langsung membersihkan area lokasi dari berbagai sampah-sampah yang berserakan.
Sedangkan para TKA asal China itu sudah tiba di Bandara Haluoleo pada Selasa malam. Ada sekitar 156 TKA yang tiba di Kendari.
Setelah keluar dari Bandara Haluoleo, para TKA langsung diberangkatkan menuju ke PT Virtu Dragon Nikel Industrie (VDNI) Morosi, Kabupaten Konawe dengan menggunakan beberapa mobil mini bus. (Arto Palay)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed