Detik Bhayangkara.com, Kab. Malang – Kapolres Malang bersama Dandim 0818 Malang-Batu melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kecamatan Singosari dalam rangka Penanganan Covid-19 di wilayah Kecamatan Singosari, Senin (20/7/2020) 14.45 hingga 16.10 WIB.
Kunker tersebut dalam rangka Penanganan Covid-19 di wilayah Kecamatan Singosari, yang bertempat di Pendopo Kecamatan Singosari Jl.Tumapel No.38 Kel.Pagentan Kec.Singosari Kab.Malang.
Hadir dalam kegiatan tersebut :
1. Letkol Inf. Fery Muzzawad, S.I.P (Dandim 0818 Malang-Batu)
2. AKBP Hendri Umar, S.I.K.,M.H (Kapolres Malang)
3.AKP Hegy Renata, S.T.,S.I.K (Kabagops Polres Malang)
4. AKP. Muhammad Syuhada, S.E., S.I.K. (Kasat Intelkam Polres Malang)
5. Hari Krispriyanto, S.Sos, M.Si (Camat Singosari)
6. Kompol Farid Fatoni (Kapolsek Singosari)
7. Kapten Arm. Abd. Kodir (Danramil Singosari)
8. Agus Nuraji, S.Sos, M.AP (Sekcam Singosari)
9. Ka UPT Puskesmas Singosari (dr. Firmina Tri Rj, M.M Kes)
10. Ka UPT Puskesmas Ardimulyo (dr. Sri Ratna, MP)
11. Bhabinkamtibmas dan Babinsa se Kecamatan Singosari.
Camat Singosari dalam kesempatannya menyampaikan, perkembangan perhari rata2 penambahan 5 pasien di wilayah Singosari, sehingga dilakukan PSSM dengan pemberlakuan pembatasan di 5 lokasi Check Point.
“Masih adanya kelompok dan perorangan yg tdk mematuhi protokoler pencegahan covid-19, langkah-langkah akan dilakukan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat tentang perkembangan dan pencegahan covid-19 di wilayah Singosari, dan sudah dilakukan pembentukan Kampung tangguh di masing-masing desa dan kelurahan,” ucapnya.
Kapuskesmas Singosari menyampaaikan, masalah kesehatan kami tidak bisa menangani sendiri, perlunya evakuasi ke safe house bagi pasien positif covid-19.
“Hari ini 13 pasien sembuh, 9 dari Puskesmas Singosari, 4 dari Puskesmas Ardimulyo, 13 pasien yang masih isolasi mandiri dirumahnya, mohon bantuannya utk memantau, krn saat ini safe house masih penuh, dan alternatif lainnya akan disiapkan ke RSJ Lawang,” jelasnya.
Kami, imbuhnya, sebagai orang kesehatan lebih fokus ke penanganan sasaran/pasien. Hasil rapid reaktif kami akan menindaklanjuti dengan isolasi mandiri.
“Temuan dilapangan dari warga kita sendiri yang membawa dari luar ke singosari,” bebernya.
Kapolres Malang dalam sambutannya mengatakan, kita disini bersama pak dandim untuk asistensi mendengar secara langsung saran dan masukan dari rekan-rekan semua dalam menangani Covid-19 di singosari. Saya tahu rekan-rekan sudah all out tetapi tetap saja ada tambahan, sampai hari ini pasien positif 130 +3 jadi 133 terkonfirm positif untuk Kec. Singosari.
“Presiden ingin tracing, testing dan treatment yang bagus. Paling tidak 1 pasien positif di tracing 25-30 orang. Kalau tracing kita benar maka kita bisa mengkotak-kotakan mereka untuk ambil langkah tepat lebih lanjut. Desa yang jumlah pasien positif diatas 5 orang akan kita sprin khusus dari Polres dan Kodim, untuk membantu Bhabinkamtibmas dan babinsa, kita akan bantu optimalkan tracingnya. Jika ada penolakan biar Polisi dan TNI yang maju,” tegasnya.
Menurut Kapolres, setelah Tracing baru kita laksanakan testing untuk dilaksanakan isolasi mandiri. Setelah 7-8 hari baru kita laksanakan rapid kembali khusus bagi pasien tanpa gejala. Perlu diketahui Kab. Malang sudah punya alat PCR sendiri sehingga hasilnya bisa kita kontrol dan kita awasi bersama.
Kemudian masalah treatment ini adalah tahapan kita dalam meningkatkan kesembuhan bagi pasien positif. Secara nasional 50% Pasien positif sudah dapat disembuhkan. Inilah yang kita kejar bersama dan ditingkatkan serta dioptimalkan. Rusunawa, BLK, RSJ juga harus bisa meningkatkan selter fasilitas pendukung, sehingga psikis pasien bagus untuk meningkatkan imun dan psikis pasien. RS. Indrapura Sby adalah pilot project yang bisa kita tiru.
“Saya mohonn bantuan dari rekan-rekan semua kalau ada info pasien yang kondisinya kritis agar segera diinfokan kepada bhabinkamtibmas. Kita antisipasi pengambilan paksa jenazah dan hal-hal yang tidak kita inginkan. Ditiap RS Rujukan ada anggota Polres yang menjaga agar mereka juga dikabari,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0818 Malang-Batu dalam kesempatannya mengatakan, virus ini sudah banyak memakan korban termasuk pihak kesehatan, TNI dan Polri.
“Saya hormat dan salut kepada petugas semuanya, perlu digaris bawahi bahwa sampai kapanpun virus ini tidak akan bisa dikendalikan, karena virus ini tidak terlihat dan disebut pandemi karena ada ditengah-tengah masyarakat,” urainya.
Menurut Dandim, perlu kesadaran dari masyarakatnya dengan segala aktifitasnya, dan kita harus membantu menyadarkan masyarakat bersama Muspika mulai dari desa sampai tingkat RT.
“Apa yang disampaikan Pak Kapolres merupakan upaya yang sudah dilakukan termasuk dari bu dokter, jadikan tugas kita sebagai ibadah. Saya minta tolong kepada para bhabinkamtibmas dan babinsa dan kepala desanya dikasih tau ttg 3T. Saling suport, saling sinergi dan saling menguatkan buat kesepakatan bersama,” tandasnya. (Red)
Komentar