Detik Bhayangkara.com, Koltim – Statement yang dilontarkan Irwansyah, bahwa laporan empat partai politik (parpol) dianggap keliru mendapat respon balik dari kubu pasangan calon (paslon) Samsul Bahri Madjid-Andi Merya Nur (SBM).
Sekum Partai Demokrat ldul Fitri Syam menyatakan, Bahwasanya yang bersangkutan tidak memahami substansi dari laporan, dan tidak mengetahui UU pemilu yang ada, harusnya disekolahkan lagi agar supaya lebih cerdas lagi.
“Sebelum melapor kami sudah melakukan pengkajian lebih dalam yang disertai dengan bukti-bukti. Bukan hanya sekedar asal melapor,” ujarnya.
Mengenai Tony hingga kini masih bupati aktif tidak menjadi masalah, Mau deklarasi atau mau apa, kami tidak permasalahkan.
”Yang jadi masalah, ada kata ajakan dalam peresmian tersebut yang nyata-nyata ada larangan seperti yang tertuang dalam UU nomor 10 tahun 2016,” kata ldul fitri.
Dijelaskan, Irwansyah harus memahami bahwa seorang bupati dilarang menggunakan jabatannya untuk mengkampanyekan dirinya ditempat yang tidak tepat (bukan tempatnya). Bukan ditempat kegiatan yang dibiayai oleh dana negara baik melalui APBN maupun APBD.
“Yang terjadi dikegiatan peresmian obyek wisata di desa Teposua kan ada orasi politik. Ada kata mengajak. Dan bukti ada pada kami.
Tambahnya, kami tidak melihat orang dari luar yang menyampaikan sambutan atau menyuarakan kata ajakan itu. Yang jelasnya dalam kegiatan itu ada ajakan untuk melanjutkan. Sementara kata melanjutkan itu adalah tagline dari petahana.
”Intinya tunggu saja hasil dari bawaslu Koltim, untuk lebih jelasnya keliru atau tidak karena mereka (bawaslu) lagi proses,” tutupnya. (a)
Komentar