Detik Bhayangkara.com, Bogor – Pemerintah kembali menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus Corona, demi meringankan beban ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Seperti yang terlihat di kantor desa Ciapus Kecamatan Ciomas pada hari Sabtu 19 September 2020, di mana sebanyak 316 warganya mendapatkan bantuan langsung tunai dari pemerintah sebesar Rp 300.000 yang diberikan langsung oleh pihak kantor pos mewakili pemerintah dalam penyalurannya.
Pendi Bin Asim selaku kepala desa ketika memantau memberikan keterangan terkait bantuan yang diserahkan bawa BLT yang diterima warganya, ini adalah bantuan dari Presiden.
“Kami hanya memfasilitasi tempat serta mempersiapkan protokoler kesehatan, demi mengantisipasi penyebaran virus Corona ketika berkerumunnya warga atau masyarakat saat pengambilan di kantor pos, kami mengikuti anjuran pemerintah dan mekanisme penyaluran disampaikan langsung oleh pihak kantor pos kepada penerima manfaat, yang biasanya Warga Sendiri yang datang langsung ke kantor pos,” jelas Pendi.
Saat penyaluran Babinsa, Babinmas, BPD Desa Ciapus hadir memantau kegiatan.
Kepala desa menambahkan, bahwa kami sedang melaksanakan program rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar dibeberapa RW sebanyak 7 unit rumah yang akan direhab terkait program.
“Dimana mekanismenya melalui sosialisasi kepada warga yang mendapatkan bantuan sesuai yang kami ajukan serta di realisasi oleh pemerintah Kabupaten Bogor karena RTLH Reguler dan harus membuat RAB kebutuhan bahan/ barang yang akan digunakan untuk perbaikan rumah tidak layak huni sebelum pelaksanaannya,” jelas Pendi.
Tambahnya, penerima hanya mendapatkan kebutuhan bahan dalam pelaksanaan Rehab, dan dilakukan secara Swadaya karena anggaran sudah ditetapkan sebesar 15 juta.
Pelaksanaan melibatkan LPM, RW, RT setempat, Babinsa, Binmas dan tim TPK yang memantau dan memberikan laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan di lapangan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam program ini.
Adapun kriteria yang berhak menerima bantuan melihat kondisi bangunan atap, lantai dan dindingnya sudah tidak layak sesuai dengan hasil survei serta keluarga ekonomi tidak mampu.
“Tenaga kerja/tukang adalah warga setempat, sebagai implementasi swadaya masyarakat dalam mendukung program pemerintah, dimana kegiatan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah,” terang Pendi kembali.
Kepala desa bersyukur atas perhatian dari pemerintah, dalam meringankan beban ekonomi masyarakat berdampak dari pandemi virus Corona saat ini.
“Bagaimanapun bentuk bantuan pemerintah Kita Harus hargai dan syukuri, serta diharapkan pandemi virus Corona bisa cepat berlalu, dan pelaksanaan program pemerintah dapat bermanfaat bagi masyarakat yang menerima juga pemerintah bisa lebih bijak dalam menambah kuota, maupun anggaran sesuai dengan kondisi dilapangan di mana untuk RTLH yang diajukan lebih 200 kk, tinggal bagaimana realisasi dari pemerintah karena kami hanya pelaksana program,” ungkap kepala desa mengakhiri. (Red)
Komentar