oleh

Semaraknya Pengerjaan Kayu Ilegal Berkeliaran Bebas di Kabupaten Melawi

-daerah-14,406 views

Detik Bhayangkara.com, Kab. Melawi – Kecamatan Nanga Pinoh selatan, di Desa emang, pemain kayu terbesar atas nama inisial ( B )yang menurut keterangan setiap hari turun kayu sampai-sampai ada truck yang beraktifitas untuk memuat kayu dari km 76 desa senayin, penggusuran lokasi dengan mengunakan alat berat exavator juga. Ketika inisial ( B) menurunkan kayu, inisial (B) merasa aman, karena lokasi somel kayu yang tidak mengantongi izin tersebut di lindungi oleh oknum-oknum yang membekingi, sehingga kayu tersebut sampai ke Kabupaten lain dengan aman.

Menjelaskan hal yang terkait maraknya peredaran kayu yang disinyalir kayu ilegal, yang juga menjadi keluhan dari warga dan masyarakat.

“Kita harapkan pihak terkait termasuk Pemda Melawi dan Aparat Penegak Hukum untuk Memberikan sangsi hukum tegas terhadap maraknya peredaran kayu illegal di Kabupaten Melawi,” ucap salah seorang warga yang enggan di sebut namanya, Senin ( 30/11/2020).

Ketika dari awak media melakukan perjalanan serta Investigasi ke Lapangan beberapa waktu lalu, diduga ada oknum yang membekingi, hingga si pemilik swaumel/tempat pengololah kayu bebas menebang kayu di mana-mana.

Masyarakat menginformasikan hal ini Kepada awak Media, bahwa dugaan maraknya Peredaran kayu ilegal di kabupaten Melawi seolah olah Bebas tanpa batas Bahkan diduga kayu tersebut ada juga yang di Jual ke luar wilayah kabupaten melawi.

“Dengan marak penebangan kayu elegal, seharusnya dengan maraknya peredaran kayu tanpa izin tersebut pihak Pemerintah Daerah dan Aparat Penegak Hukum jangan lah tutup mata, agar segera mengambil langkah hukum untuk pencegahan,jangan sampai terjadi penebangan hutan secara liar serta bebas tampa ada rasa ketakutan,” ungkap salah satu Warga.

Karena selama ini oknum masyarakat kita selalu terlena dengan begitu besar keuntungan dari hasil penebangan hutan secara liar tersebut.

“Sehingga bisa menyebabkan tanah longsor, serta kebanjiran yang mana saat ini dampaknya dialami masyarakat di kabupaten Melawi,” tandasnya. (Dasep Saprudin)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed