Detik Bhayangkara.com, Koltim – Beredar dimedia sosial facebook yang diposting oleh salah satu akun bernama Nono Sidupa, terkait penggrebekan tempat penampungan bantuan covid-19, yang diduga dijadikan alat untuk mempengaruhi masyarakat dalam memilih salah satu paslon.
Dari beberapa kali kejadian yang diduga pemanfaatan bantuan covid-19 untuk kepentingan pemenangan paslon yang berakronim Bersatu, sehingga dengan adanya dugaan penampungan bantuan covid-19 digrebek oleh salah seorang relawan paslon SBM, Nono Sidupa.
Dalam keterangan postingan tersebut Nono menjelaskan, bahwa ada pengangkutan bantuan covid 19 dirujab Bupati Kolaka Timur, mobil beratribut salah satu Paslon pun ikut pula. Ini rujab apa gudangmi? “colek Bawaslu Koltim”
Saat dikonfirmasi Nono Sidupa (01/12/2020) membenarkan kejadian bahwa, dirinyalah yang telah melakukan penggrebekan tersebut.
” Iya saya sendiri yang melakukannya. Awalnya saya mendapat informasi dari teman bahwa ada bantuan covid19 yang ditampung dirujab bupati atau mess dan akan didistribusikan kepada masyarakat namun saya curiga bahwa ini akan dimanfaatkan lagi oleh mereka yang mendistribusikan, sebab dari mobil pengangkut bantuan covid tersebut ada salah satu mobil yang tertempel stiker akronim Bersatu dan yang lebih anehnya bantuan covid kenapa ditampung dirujab atau Mess, saya kira ada workshop untuk covid19 di Dinas BPBD,” jelasnya.
Lanjut Nono, Selama ini kan itu yang mereka perbuat, contoh kasus-kasus yang pernah saya laporkan dibawaslu, semua itu pemanfaatan program oleh petahana yang mengatasnamakan bantuan pribadi padahal bantuan covid19, ini sudah keterlaluan. Memanfaatkan program untuk mengintimidasi masyarakat dan melabrak aturan.
“Saya hanya berharap agar masyarakat tau, bahwa cara yang dilakukan oleh petahana adalah sudah tidak sesuai dengan aturan, melibatkan bantuan covid19 untuk memperdaya dan mengintimidasi masyarakat demi sebuah kemenangan. Masyarakat jangan mudah terpedaya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya mengedepankan kepentingan pribadinya dibanding kepentingan orang banyak,” tutupnya. (to’)
Komentar