Detik Bhayangkara.com, Sanggau – Belasan warga Desa Berakak Kecamatan Tayan Hulu diduga mengalami keracunan akibat olahan ikan pekasam (fermentasi) yang diperoleh dari hasil nuba di Sungai.
Peristiwa yang terjadi pada, Kamis (4/3) 11.30 WIB itu sempat menghebohkan warga Desa Berakak yang pada saat itu sedang gotong royong panen padi di ladang milik salah satu warga.
“Iya, ada 11 orang yang diduga mengalami keracunan, seperti mual-mual, pusing dan muntah,” kata Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Yafet Efraim Patabang, Jumat (05/03/2021).
Ia sebutkan korban keracunan itu yakni Yuliana (35), Iras (34), Ariyati (35), Ratih (31), Mariana Susi (23), Anyat (50), Paustinus (36), Leha (17), Undus (35) dan Olong (56)
“Mereka diduga sempat sarapan pagi dengan lauk pekasam ikan yang mana ikan tersebut didapat dari hasil tuba atau racun di sungai. Jadi, olahan ikan pekasam tersebut dicampur dengan ragi (permentasi makanan) dan dimakan dalam keadaan tidak dimasak (mentah). Mungkin ini juga salah satu penyebabnya,” terangnya.
Para korban, lanjut Kasat, sempat dilarikan ke Puskesmas Sosok untuk menjalani pemeriksaan medis.
“Sekarang kondisi mereka sudah membaik dan sudah pulang ke rumah masing-masing. Peristiwa ini kemungkinan akibat kurangnya pengetahuan dalam penggunaan ragi permentasi yang diolah menjadi makanan sehingga menyebabkan makanan yang tidak sehat yang dapat mengakibatkan keracunan,” pungkasnya.
Nah itu semua pelajaran bagi kita bahwa mekonsumsi ikan tuba itu tidak baik ,bisa membahaya kesehatan kita Karena yang kita konsumsi itu bukan ikan segar lagi tapi ikan yang mengandung racun. (Peru Artiadi)
Komentar