oleh

Jum’at Ngopi Ngabuburit Bersama Mas Bup Dhito dan Mbak Wabup Dewi

-daerah-12,016 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri – Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Jum’at Ngopi Ngabuburit bersama Mas Bup Dhito serta Mbak Wabup Dewi digelar di Pendopo Panjalu Jayati, Jum’at (16/4/2021). Pertemuan kali ini mengusung tema pemberdayaan UMKM.

Berbagai permasalahan diantaranya terkait hak paten, promosi produk lokal, pelatihan, hingga dikembangkan pasar desa. Semua unek-unek disampaikan dan mendapatkan jawaban langsung dari Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, S.H.

Sejumlah perwakilan lembaga juga hadir dalam acara Ngobrol Persoalan Solusi (Ngopi), yang digagas pasangan Mas Bup Hanindhito dan Mbak Wabup, Dewi Mariya Ulfa.

Tampak juga H. Khamim mewakili Kadin Kabupaten Kediri hadir bersama sejumlah pengurus, menyatakan siap memberikan support untuk mendukung produk lokal menembus pasar nasional dan luar negeri.

Sementara menanggapi permintaan progran pelatihan, Mas Bup mendorong segera dibentuk kelompak kerja (Pokja) khususnya bagi ibu-ibu. Para ibu-ibu inilah yang nantinya akan diberikan menjadi sasaran pelatihan terkait UMKM.

Pada kesempatan ini, Imam Syafi’i selaku Kades Balongjeruk, Kecamatan Kunjang menyampaikan proposal permohonan pengembangan pasar desa.

“Bahwa di desa kami dulu terdapat dua SD Negeri, namun sejak tahun 2003 telah demerger. Saya berharap aset tersebut dikembalikan ke desa, untuk pengembangan pasar desa,” ucapnya.

Mas Bup langsung meminta kepada Sekda Dede Sujana untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Disperindag dan DPPKAD untuk meninjau lokasi tersebut, sekira bisa untuk pengembangan pasar.

Sedangkan terkait uji coba dibukanya tempat wisata, Mas Bup secara jujur mendapat banyak protes.

“Kemarin sudah uji coba tempat wisata dibuka, ada yang protes kepada saya. Wisata dibuka namun mudik dilarang. Namun saya berpendapat, bila semuanya dilarang bisa mati kelaparan bukan karena Corona,” jelasnya.

Begitupun, dengan larangan mudik, dikonfirmasi usai acara, Mas Bup mengaku hingga saat ini pemerintah daerah belum menerima surat resmi dari pemerintah pusat.

“Larangan mudik kita belum dapat surat resmi dari pusat. Bila sudah ada larangan mudik, bisa dipastikan akan terdampak daerah-daerah lain di Indonesia. Kami juga mengimbau agar tidak mudik karena Kabupaten Kediri masih Zona Oranye. Namun jangan lupa, bagi yang tidak mudik, uangnya tetap ditransfer kepada orang tua atau keluarga di rumah,” ucapnya.

Dalam acara ini juga diselingi sejumlah kuis disampaikan Mas Bup, dimana jawaban yang tepat mendapatkan kaos bertuliskan ‘Jangan Lupa Pakai Masker’.
(Rd)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed