Detik Bhayangkara.com, Sumut – Niat hati ingin piknik, seorang remaja di palak oleh segerombolan preman yang mengaku sebagai debt collector di salah satu perusahaan leasing, Minggu (16/05/2021).
Masih suasana lebaran, Dio Satrio (16 tahun) warga Desa Sei Kasih kecamatan Bilah Hilir kabupaten Labuhanbatu bersama teman temannya, Rudi, Supri, Siti dan lainnya yang masih satu desa dengan Dio, hendak rekreasi di puncak penetapan di Rantauprapat.
Naas di tengah jalan sekitar 12.15 wib, tepatnya jalan Baru kecamatan Ranatu selatan mereka di hadang sekelompok preman (debt collector), dan di bawa ke salah satu warung yang lagi tutup yang ada simpang mangga atas untuk di eksekusi.
Dengan rasa takut korbanpun menghubungi pamannya (Heri) yang berketetapan ada wilayah yang sama, Heri bersama istri tiba dan menghampiri kemanakannya.
Hasil informasi yang di himpun media Detik Bhayangkara.com, Dio menceritakan kronologis kejadiannya, saya bersama teman teman hendak ke puncak Penetapan, tapi di jalan baru saya dikejar dan di stop lalu di lihatin sepeda motor saya.
“Lalu saya di ajak kekantor leasing, tapi kok warung yang berada di simpang mangga yang sedang tutup, karena takut saya telepon paman dan dia datang bersama istrinya.” lanjut Dio.
“debt collector itu bilang kami nunggak 15 juta, lalu paman menjawab, mending beli baru, damailah kita bang kalau mau 1 juta ada,” jelasnya.
Negosiasi pun di sepakati 1 juta, dan Dio bersama temannya di suruh cepat pulang namun persoalan berlanjut sampai pengejaran lagi, para pelaku minta agar semua photo dan vidio di hapus.
Hal ini di tanggapi oleh wakil ketua FPII Labuhanbatu Raya Bung Syafi’i mengatakan, kepada pihak kepolisian Polres Labuhanbatu diharapkan tangkap para pelaku.
“Karena sudah sangat meresahkan dan melanggar UU KUHP pasal 368, pasal 365.dan pasal 378,” tegas pengurus teras FPIi. (Suwardi)
Komentar