oleh

Memiliki Kandungan Emas yang Tebal Investor Asing Mulai Lirik Tambang Lanut

-daerah-14,578 views

Detik Bhayangkara.com, Boltim – Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Desa Lanut, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memiliki kandungan emas yang tebal.

Ini terbukti aktivitas pertambangan di Desa Lanut, Kecamatan Modayag , di setiap tahunnya mengalami peningkatan. Padahal pertambangan ini sudah berusia cukup lama.

menurut informasi, WPR yang berada dekat di perusahaan J Resource Bolaang Mongondow (JRBM) yang juga bergerak di bidang pertambangan ini, adalah bekas pertambangan di masa penjajahan Belanda.

Lokasi pertambangan di Desa Lanut ini, tak pernah sepi di setiap hari nya. Ini karena kekayaan alam yang di terkandung di dalamnya begitu tebal.

Emas yang terkandung di WPR Desa Lanut, tidak hanya terdapat di material batu, maupun pasir saja. akan tetapi, Emas yang memiliki kadar tinggi, juga terdapat di hampir setiap permukaan tanah Desa Lanut.

Hal ini terbukti, aktivitas penambang selain bekerja menggali material batu, dan pasir, di dalam tanah, mereka juga mengumpulkan tanah di permukaan, kemudian di saring menggunakan berbagai bahan kimia, sehingga menghasilkan emas yang hampir murni.

Adapun Proses pengolahan Emas di Tambang Desa Lanut, dilakukan dengan tiga cara, pertama dengan cara di Tromol, menggunakan Raksa atau Merkuri. Ke Dua melalui tabung atau Tong, menggunakan  Sianida. kemudian yang ke Tiga dengan cara di siram, menggunakan Karbon dan CN Copernicium

Stevie, salah satu penambang di Desa Lanut, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,  mengatakan Pertambangan desa Lanut, memiliki kandungan emas yang sangat tebal. Tak hanya di material yang menjadi incaran para penambang. Tetapi permukaan tanah pun menjadi target untuk di olah. “Selain Material didalam tanah, Permukaan Tanah di Desa Lanut, pun mengandung emas. ini terbukti banyak aktivitas penambang mengola tanah di sekitar pemukiman warga,” katanya.

Dijelaskannya, proses pengolahan di pertambangan desa Lanut berbeda-beda. ada yang menggunakan raksa, ada juga yang menggunakan kimia. “Material yang di ambil dari dalam tanah, kebanyakan di olah menggunakan mercuri, sedangkan permukaan tanah yang di gali menggunakan alat berat, diolah menggunakan kimia,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Lanut, mengaku jika aktivitas di lokasi pertambangan desa lanut, mengantoni izin. “pertambangan di wilayah Lanut, izinya melalui Koperasi KUD Nomontang,” singkatnya. (Fadly)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *