Detik Bhayangkara.com, Kota Malang – Pendiri Komunitas Anak Negeri Malang Raya Romadhoni (48) yang kerab disapa dengan sebutan Abah Bro sudah 13 tahun membina anak jalanan (anjal) di wilayah Malang, Rabu (11/08/2021).
Sejak 13 tahun lalu, pria yang dipanggil Abah Bro juga pelaku seni budaya sudah membina puluhan anak jalanan lewat berbagai ketrampilan yang dimiliki. Selain ketrampilan , ada misi yang diusung yaitu merubah karakter dan kepribadian lewat pendidikan agama.
“Saya menyebutnya IQRO STREET, artinya Mengaji sambil Berjalan karena bagi saya ,untuk mendidik mereka ,kita gak bisa lakukan secara formal tapi dengan kita ajak berjalan , tujuannya agar tahu arti hidup di dunia,” ujar Abah Bro saat diwawancarai detikbhayangkara.com di rumahnya jalan LA Sucipto Kota Malang.
Romadhoni menambahkan, untuk membina puluhan Anjal tersebut, dirinya juga melibatkan guru spiritual dari berbagai pondok pesantren yang ada di Malang Raya, agar pendidikan agama yang diberikan mengena di hati anak – anak supaya tidak sia-sia.
“Terbukti ,lewat usaha keras tersebut , sudah puluhan bahkan ratusan Anjal yang dibina sekarang sudah beralih profesi, selain itu dari sisi religi, tidak sedikit pula yang pandai mengaji dan paham ilmu agama,” ucapnya.
Romadhoni mengaku , untuk mendidik Anjal , tidak semudah membalikkan tangan. Butuh sebuah proses , diantaranya mendalami karakteristik dan kepribadian anak binaan. Dari proses itulah, dirinya memulai proses pembinaan.
“Disinilah tantangan saya , tapi saya anggap sebagai sebuah bagian dari seni membina dan mendidik Anjal tersebut , Alhamdulillah terbukti berhasil,” beber pengoleksi barang antik ini.
Abah Bro menjelaskan saat di tanya awak media dari mana biaya untuk menghidupi anak-anak jalanan selama ini, 13 tahun saya menghidupi mereka dari kantong pribadi saya.
“Bahkan tak jarang koleksi – koleksi barang antik yang saya miliki harus saya jual untuk menghidupi anak binaan saya,” ungkapnya.
Dirinya mengaku pantang mencari donatur untuk membina Anjal tersebut. Kendati demikian , jika ada donatur yang punya peduli kepada nasib Anjal tersebut, dirinya tidak menolak menerima uluran bantuan tersebut.
Saat ini anak-anak binaan tersebut sudah banyak yang beralih profesi diantaranya sebagai pengrajin , petugas Sukarelawan Pembantu Lalu Lintas Polisi ( Supeltas ), bahkan tak sedikit yang berwiraswasta.
“Meski demikian, saya tetap terus berkomunikasi dengan anak binaan saya, selain mengawasi mereka saya juga terus memberikan motivasi untuk terus berkarya bagi Negeri Indonesia khususnya dj kota Malang ini,” kata Romadhoni.
Kata terakhir abah bro, yang disampaikan kepada awak media, bahwa Ia tidak akan berhenti berbagi kasih sayang dengan membina Anjal di Malang. Baginya, perjuangan tidak hanya lewat sebuah peperangan, tapi dengan mengisinya dengan peduli terhadap nasib Anjal yang dianggap banyak pihak sebagai sampah masyarakat. (Hana)
Komentar