Detik Bhayangkara.com, Boltim – Lingkungan pantai Motongkat semakin hari semakin memburuk akibat aktivitas tambang emas rakyat yang berlangsung hampir setahun ini.
Sampah yang di hasilkan dari aktifitas tambang mulai dari sampah Plastik, beai, potongan bambu dan sisa dari dompang (alat tambang) serta polusi air laut akibat bahan bakar mesin dompang yang di pakai saat ini sunguh merusak pemandangan dan mengancam penghidupan ikan laut, (22/08/2021).
Kondisi itu memicu kurangnya hasil tangkap ikan para nelayan lokal yang hanya bergantung dari hasil nelayan semata, karena sampah yang tersebar ke seluruh pesisir pantai Motongkat.
Tokoh pemudah Motongkat, Budiarto Mamonto menurutnya dengan kondisi ini akan berakibat abrasi di pesisir pantai Motongkat, dan tentu kami sebagai generasi tidak sudi di warisi sampah akibat aktivitas tambang ini.
“Untuk aktivitas tambang ini ada yang bertangung jawab, bahkan ada iurannya kenapa itu tidak digunakan untuk pengelolaan sampah, di kemanakan iurannya itu,” ucapnya.
Untuk itu, imbuhnya, kami minta dinas terkait badan lingkungan hidup.
“Dinas pariwisata Boltim untuk turun langsung bersama dengan kecamatan beserta kepala desa melihat langsung pantai Motongkat, apa lagi Boltim di kenal dengan destinasi pariwisata,” tutupnya. (fadly)
