oleh

Bantuan Alsintan Untuk Petani diduga dijadikan “Ajang Bisnis” Pihak Dinas Pertanian

-headline-12,236 views

Detik Bhayangkara.com, Konawe Utara – Pengadaan Alsintan yang dialokasikan melaui dinas pertanian kabupaten konawe utara diduga dijadikan ajang bisnis oleh pihak dinas pertanian. Awalnya, Alsintan tersebut diperuntukan kepada petani sawah yang berada dibeberapa desa namun belum cukup setahun digunakan oleh masyarakat, tiba – tiba ditarik oleh pihak dinas pertanian tanpa alasan dan hanya dijanjikan nanti akan di kembalikan lagi kepada penerima alsintan tersebut.

Menjelang beberapa bulan jonder tak kunjung dikembalikan kepada petani, hingga akhirnya terkuak bahwa jonder tersebut ternyata telah di dikontrakkan kepada pengolah kayu.

Saharuddin salah seorang petani yang juga sebagai ketua kelompok tani SAMATURU yang berada didesa Puuhialu kecamatan Oheo mengatakan bahwa jonder tersebut saat ini sudah digunakan untuk menarik kayu dihutan. Ia pun mengaku bahwa saat Yoyo (Pegawai pertanian-red) datang kerumahnya untuk menarik jonder, ia berdalih bahwa penarikan jonder tersebut atas arahan bupati.

” Saat itu Yoyo datang kerumah untuk menarik jonder yang saya pakai, katanya untuk sementara ditarik dan akan dikembalikan lagi, dan itu atas perintah Bupati katanya. Setelah menunggu sampai dua bulan ini jonder tidak pernah dikembalikan kepada saya, dan ternyata jonder itu sudah dikontrakkan kepada pengolah kayu dengan nilai yang bervariasi, ada yang 5 juta perbulan dan 6 juta. Sebelumnya, Bupati dan dinas pertanian menyampaikan bahwa semua jonder yang disalah gunakan akan ditarik namun justru jonder yang saya pakai disawah di tarik pula,” ungkap Sahruddin.

Kurang lebih 40 unit jonder yang ada di Konawe utara tidak ada yang kerja di sawah, semuanya dioperasikan untuk menarik kayu dihutan, ” Bohong orang di kantor kalau mereka bilang bekerja disawah ” terkecuali satu yang ada sama saya namun itupun sudah ditarik oleh Yoyo ( Pegawai pertanian PHL) dan sudah di kontrakkan kepengolah kayu,” lanjutnya dengan nada kesal

Selain itu, salah seorang tokoh masyarakat yang namanya tidak mau disebut, mengaku pernah dihubungi oleh Yoyo untuk dimintai sejumlah uang apabila jonder tersebut ingin dikembalikan kepada Saharuddin.

“Waktu itu saya pernah dihubungi oleh Yoyo , dan meminta sejumlah uang kalau jonder itu mau dikembalikan ke Saharuddin sebab itu perintah dari Dinas,” katanya

Untuk diketahui bahwa dari beberapa unit jonder tersebut masih ada yang terpasang logonya yang bertuliskan BANTUAN ALAT PERTANIAN APBN PUSAT TAHUN 2018. (@ntDBteam)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed