oleh

Protes PETI, Bentrokan Terjadi di PT BDL

-headline-11,785 views

Investigasitimes.com, Bolmong – Berawal dari warga yang protes terhadap pertambangan emas tanpa izin (PETI) di lokasi PT Bulawan Daya Lestari (BDL) Kabupaten Bolaang Mongondouw, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berakibat satu warga Desa Toruakat tewas ditembak oleh penjaga lokasi PT BDL.

“Satu warga kami tewas ditembak, kejadiannya Senin sore sekitar jam 3,” terang Sangadi atau Kepala Desa Toruakat, Tommy Mokobela, Selasa  (28/9/2021)

Menurut Tommy, Korban meninggal dengan luka tembak di bagian dada, dan saat ini pihaknya masih menunggu jenazah yang akan diantar dari tempat kejadian.

“Bentrokan terjadi saat ratusan warga Desa Toruakat melayangkan protes terhadap aktivitas pertambangan tanpa izin  yang dilakukan Jimmy Inkiriwang atas persetujuan Yance Tanesia di lahan PT BDL. Pasalnya aktivitas perusahaan sudah masuk ke wilayah perkebunan milik warga,” ungkapnya.

Sebelum, imbuhnya, memasuki area PT BDL, dirinya bersama Kabag Ops Polres Bolaang Mongondow mewakili Kapolres telah melakukan pengarahan kepada masyarakat agar tidak membawa senjata tajam dan tidak terpancing dengan preman yang ada di lokasi.

“Tetapi ketika masyarakat pergi ke lokasi ternyata sudah ada penjagaan dari para preman dan aparat dari Polres Kotamobagu yang turut mengawal tambang ilegal ini. Masyarakat saya ditembaki oleh para preman bersenjata yang disewa oleh Jimmy Inkiriwang sehingga menyebabkan satu orang warga tewas,” bebernya.

Untuk itu, Tommy pun meminta Jimmy Inkiriwang bertanggung jawab atas meninggalnya warga. Aparat juga diminta segera mengusut tuntas peristiwa ini.

Sementara itu, Ketua BPD Toruakat Boby Korompot menjelaskan bahwa korban bernama Arman Damopolii. Jenazah korban rencananya bakal diautopsi.

“Kemungkinan akan diautopsi di Manado,” terangnya.

Ia juga meminta Polres Bolmong bisa menindak tegas dan mengusut kejadian ini.

“Harus diusut tuntas, karena ada warga kami yang meninggal dunia,” tegasnya.

Sedangkan Jimmy Inkiriwang saat dikonfirmasi melalui juru bicaranya yang juga salah satu pengelola PT BDL, Firman atau Man, menjelaskan bahwa informasi warga meninggal adalah warga Desa Toruakat yang ikut dalam unjuk rasa.

“Penyebabnya kami belum ketahui, namun korban meninggal bukan di lokasi kawasan PT BDL,” terangnya.

Dari video yang beredar ada kelompok orang yang membawa senjata tajam. Ada juga yang membawa senjata api rakitan. Mereka  menyerang warga yang berunjuk rasa.

Sebelumnya, pada pekan lalu tim gabungan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Bareskrim Mabes Polri menertibkan aktivitas tambang ilegal itu.

“Aktivitas tambang ini beroperassi tanpa Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang berlaku,” ujar Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugardiman.

Tim Direktorat Jenderal Gakkum bekerja sama dengan Bareskrim Mabes Polri telah memasang garis polisi sebagai tanda larangan melakukan kegiatan sebelum proses perizinan diselesaikan. (Fadly)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed