Detik Bhayangkara.com, Kediri – Musim penghujan sudah mulai turun. Kondisi jalan sepanjang Mataram Dusun Gambang Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri makin tambah memprihatinkan, licin dan sangat membahayakan bagi para pengguna jalan. Bagaimana tidak…..!!! Jalan tepat didepan koperasi mekar sama depan garasi truk kontainer PT. GG, kondisinya hancur-hancuran padahal setiap detik lalu lintas sangat ramai. Kondisi jalan seperti terbelah menjadi dua bagian karena dibagian sisi sebelah Utara ambles (penyok) sehingga sebagian jalan lainnya timbul keatas. Kondisi yang demikian dipastikan membahayakan bagi para pengguna jalan kususnya kendaraan roda dua dan kalau dilalui mobil jenis sedan pendek akan bisa kandas (gesek) bodi bagian bawahnya. Kondisi tersebut tidak akan kelihatan jika jalan tergenang banjir karena lokasi disitu langganan banjir.
Dari pengamatan tim media, Sabtu (13/11/2021) pagi didapati kondisi jalan didua lokasi tersebut sangat parah dan membahayakan para pengguna.
Menurut pengurus utama FKPPI Provinsi Jawa Timur, H. Ulpianus S, S.H mengatakan, kalau jalan itu akses desa saya pastikan desa tidak akan mampu memperbaikinya.
“Saya heran dan habis pikir.. kalau jalan tersebut masuk akses jalan desa yakni jalan Desa Karangrejo. Keheranan saya muncul, kalau jalan itu jalan desa ya nggak mungkin dan tidak boleh dilalui oleh truk tronton jumbo “truk gajah” dengan tonase berat, karena kalau jalan desa otomatis yang lewat kendaraan kecil saja, tapi prakteknya sudah melenceng, “ucapnya, Sabtu sore, (13/11/2021) .

Lanjut pria yang juga Ketua Hipakad Kediri Raya menjelaskan, kalau ada pihak-pihak yang merasa kebakaran jenggot atas pemberitaan ini ya sangat aneh dan patut dipertanyakan loyalitas dan kinerjanya. Alih-alih berterima kasih diberitahu kondisi lapangan tapi malah beralibi untuk menyelamatkan posisinya yang “Empuk” dengan alasan Berdasar SK Bupati tahun 2018 tentang ruas jalan kabupaten, memang secara administrasi jalan mataram tersebut bukan dalam kewenangan pemerintah kabupaten.
“Jawaban itu lucu didengar oleh masyarakat. Berarti selama ini patut diduga adanya lepas tanggung jawab dan rumus nggak mau tahu karena bukan tanggung jawabnya. Ya minimal ada koordinasi dan komunikasi yang inten antara pihak Desa dengan pihak Dinas yang berkepentingan,” terangnya sambil ketawa kecil.
“Ada yang mengatakan kalau Jalan mataram merupakan jalan desa dan bisa jadi sebagian merupakan jalan milik GG yang dibangun oleh pabrik untuk kemudahan aksesbilitas kendaraan truk pabrik. Kalau sudah gitu apakah pihak terkait harus lepas tangan dan tidak mau tahu…???!!!. Pejabat itu diberi amanah rakyat untuk melayani rakyat termasuk memperhatikan situasi dan kondisi dilapangan bukan malah minta dilayani kayak “Juragan” duduk manis dikantor,” tegasnya.
“Saya berharap kepada yang berkepentimgan dan stake holder yang ada agar segera Action..ya minimal jalan aspal yang timbul (muncul) dan penyok-penyok segera diratakan (scrup) sehingga keselamatan masyarakat pengguna jalan bisa dijamin,” pungkasnya (Bersambung). (Hadi)
Komentar