oleh

Diduga Tenaga Operator Desa Menjadi Korban Pelecehan Oknum Kades

-headline-11,894 views

Detik Bhayangkara.com, Boltim – Oknum Kepala Desa diduga melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap perempuan yang tak lain adalah tenaga operator di kantornya.

Perbuatan memalukan ini dilakukan oleh salah satu kepala desa di Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Hal itu terungkap dalam sebuah rapat klasifikasi yang digelar Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat pada (13 November 2021), belum lama ini.

Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh  dari sumber terpercaya, kejadian itu pada, Kamis (28/10/2021) sekitar Pukul 04.00 Wita, dini hari saat perjalanan menuju lokasi Bimtek Sipades di Paradise Hotel Golf dan Resort, Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.

Korban berangkat semobil bersama kepala desa dan seorang kepala dusun. Dalam perjalanan, korban berinisial MR mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh oknum, mulai dari memegang lengan kanan atas, mencium tangan, hingga meraba-raba paha korban.

“Karena saya takut kepala desa sampai menyetuh bagian yang tidak seharusnya itu, maka saya menutupinya dengan tas,” terang MR, sebagaimana dalam catatan notulen

Bukan itu saja, oknum Kades tersebut bahkan membisiki korban, memintanya untuk tidur sekamar begitu sampai di hotel.

Korban pun makin panik dan ketakutan, hingga meminta pertolongan kepada kepala dusun, Edi Rompas yang juga diajak untuk mengikuti kegiatan bimtek di likupang.

Namun, ketika korban mengeluh, Kadus pun terkesan seperti tidak menghiraukan. Padahal, korban sudah berulang kali meminta tolong untuk menjaga dirinya dalam perjalanan itu.

“Astaga! Keadaan sudah seperti ini, masa boleh pak Kadus tidak mengerti,” sesal perempuan beranak satu itu.

Sementara itu, Ketua BPD setempat ketika ditemui, membenarkan dugaan pelecehan yang dilakukan oleh kepala desa.

“Kami saja kaget, saat kepala desa mengakui apa yang disampaikan oleh korban,” ujar Ketua BPD, Novri Lombogia Kamis (22/11/2021), kemarin.

Awalnya, kata ketua BPD, Kepala Desa sempat mengelak. Tetapi, begitu korban menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya, sang oknum Kades pun akhirnya mengakuinya.

Seperti diketahui, pertemuan rapat klafirikasi tersebut, dihadiri Camat Modayag Barat Ibu Sarpiah mamonto, Spd, pemuka agama, tokoh adat, masyarakat setempat dan kedua bela pihak keluarga. (fadly/tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *