oleh

Korban Kecelakaan Sering Terjadi Dalam Pekerjaan Peningkatan Jalan Surya Kencana

-headline-12,727 views

Detik Bhayangkara.com, Kota Bogor – Pekerjaan Peningkatan Jalan Surya kencana dengan anggaran hampir 30 miliar, yang dikerjakan oleh PT Tri Manunggal Karya telah memakan banyak korban kecelakaan, di kawasan yang hendak dipercantik oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor.

Padahal, Pemerintah Kota Bogor menata kawasan pecinan agar terkesan indah. Tapi dalam pengerjaannya justru mendapat kritikan dari sejumlah masyarakat, juga banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di kawasan yang sedang dibangun tersebut.

Bahkan rambu dan penerapan K3 juga terlihat kurang di kawasan yang kini sedang dikerjakan.

Anton, salah satu pengendara roda 2 yang naas saat melintas kawasan Surya kencana, sangat menyayangkan banyak lubang saluran air dengan kondisi belum tertutup rapih.

“Saat hujan kan kondisi jalan lebih licin dari sebelumnya, ditambah lubang saluran air ditutup asal, jadi saat melintas saya terkena musibah terjatuh dari motor,” kata Anton, salah satu pengendara roda dua yang terkena musibah, Rabu (08/12/21) malam hari.

Sementara, Ketua Bidang Investigasi Badan Advokasi dan Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (BAIN-HAM RI) DPW Jawa Barat, Yusuf Muliadi, turut mengomentari pembangunan kawasan Suryakencana tersebut.

“Pelaksana pekerjaan peningkatan Jalan Suryakencana, terkesan tidak profesional dalam menangani pekerjaan tersebut,” kata Yusuf di kedai kopi foodcourt BNR Kota Bogor, Kamis (09/12/21).

“Sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di kawasan Jalan Surya kencana, bahkan ada beberapa titik yang retak sebelum pekerjaan itu di serah terima kan kepada pihak Dinas PUPR Kota Bogor,” ungkapnya.

“Harapannya, Pemkot Bogor tidak menutup mata dengan kejadian kecelakaan ini, apalagi yang disebabkan lalainya kontraktor dalam mengerjakan pekerjaan yang harusnya diperhatikan keselamatan pengguna jalan,” pungkasnya. ( A L)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *