oleh

Tambang Lokasi Mintu Desa Atoga Memakan Dua Korban Meninggal Menghirup Zat Asam

-daerah-11,265 views

Detik Bhayangkara.com, Boltim – Tragedi tambang mintu kembali memakan korban, dua orang meningal dunia dengan menghirup zat asam karena kekurangan oksigen di dalam lubang pantongan sedalam 20 meter.

Kronologi kejadian pada, Rabu (12 Januari 2022) sekitar 10.00 wita, Onal rawung, Alan M, Billy M. Deny P, Rendi W.dan Roy oping, sedang melakukan penambangan di lokasi mintu milik onik pantao (Alm).

Saat itu ONAL RAWUNG dan BILLY MOKOSULI masuk ke dalam lubang paritan sejauh sekitar 30 meter, kemudian menuruni pantongan sedalam 20 meter, saat itu ONAL RAWUNG terjatuh kerena menghirup zat asam (CO2) menyadari hal tersebut BILLY MOKOSULI langsung keluar dari pantongan dan memberitahukan kepada teman-temannya bahwa onal terjatuh.

Mendengar hal tersebut ALAN MOKOAGOW langsung masuk kedalam lubang, dengan tujuan memberikan pertolongan kepada ONAL RAWUNG, hal tersebut sudah di cegah oleh teman-temannya namun tidak dihiraukan oleh ALAN MOKOAGOW, yang kemudian ia jatuh juga kedalam pantongan sejauh 20 meter tersebut karena menghirup Zat asam (CO2).

Pada saat itu juga teman temannya melaporkan kepada masyarakat Desa Atoga Timur, dan melaporkan hal tersebut ke Polsek Nuangan sehingga kemudian Kanit Reskrim Aipda RINOL MOKODOMPIT, bersama Anggota, Sangadi Atoga , Sangadi Atoga timur, PMI Kab. Boltim bersama masyarakat menuju ke TKP untuk melakukan evakuasi korban.

Dalam  perjalanan menuju TKP memakan waktu sekitar 3 jam (jalan kaki) dengan menggunakan peralatan seadanya (Blower) untuk mengevakuasi korban yang ada didalam pantonganitu, bersama Masyarakat dengan alat yang ada dan berhasil mengurangi kadar Zat asam (CO2) di dalam pantongan sehingga korban dapat di evakuasi sekitar 20.30 wita, dan langsung di bawa ke rumah korban di Desa Atoga Timur sekitar 23.30 wita.

Tindakan polri dalam hal ini telah melakukan TPTKP dan mengevakuasi korban serta mendatangkan dokter dari dinas kesehatan kabupaten bolaang mongondow timur untuk melakukan otopsi terhadap jenasah tapi dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah. (F.RI.1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed