oleh

PJ Bupati Koltim Hadiri Acara Pelaksanaan Ngaben Massal

-Adv-10,579 views

Detik Bhayangkara.com, Koltim – Penjabat (PJ) Bupati Kolaka Timur (Koltim) Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si yang didampingi oleh Ketua DPRD, Ketua TP PKK beserta anggota, Ketua PHDI Provinsi Sultra, para Staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD, Camat Loeya dan para kepala desa dan lurah menghadiri acara Ngaben Massal (Pitra Yandnya) di Desa Teposua, Kecamatan Loeya, Kabupaten Kolaka Timur, Minggu (17/4/2022).

Hadir dalam acara tersebut Ida Pandita dan seluruh Pinandita, , Pimpinan Kelembagaan Hindu (PHDI, WHDI, PSN) bersama jajaran tingkat kabupaten dan desa, Ketua dan panitia acara Pitra Yandnya, para umat Desa Adat Dwitawana.

Kepada masyarakat, Sulwan menyampaikan, hari ini umat Hindu Desa Adat Dwitawana Kecamatan Loeya melaksanakan agenda rutin lima tahunan yang dinamakan Ngaben Massal atau Pitra Yandnya bersama, yang mana kegiatan ini senantiasa digelar dengan tujuan untuk meringankan beban biaya pengabenan yang harus dikelurkan oleh masyarakat. Seperti kata pepatah “Berat sama dipikul, Ringan sama dijinjing”. Seperti inilah contoh nyata dari implementasi nilai-nilai Pancasila, gotong-royong saling membantu sama lain.

“Acara Ngaben adalah rangkaian akhir dari proses hidup manusia untuk kembali kepada sang Pencipta. Saya membaca dari beberapa sumber bahwa upacara Pitra Yandnya atau Ngaben ini adalah wujud atau unsur membentuk roh atau jasad manusia untuk kembali keasalnya,” kata Sulwan.

Lanjut Sulwan, peristiwa ini mestinya dilakukan secara sendiri-sendiri bagi yang mampu, tapi karena beban yang lumayan besar, sehingga untuk meringankan bagi yang kurang mampu dan agar prosesi Ngaben tetap berlangsung, maka dilakukan dengan cara Ngaben Massal. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, yang mana acara dapat selesai sesuai dengan proses yang harus dilalui. Hingga demikian beban, baik biaya dan tenaga bisa diringankan.

“Sekali lagi, ini adalah salahsatu suritauladan yang harus di contoh dalam tatanan kehidupan masyarakat dan dilaksanakan. Karena dengan cara-cara seperti ini pulalah pembangunan di segala bidang dengan mudah dapat kita lakukan,” terang Sulwan.

“Saat saya diskusi kecil dengan teman-teman umat Hindu, saya disampaikan tentang AWIG atau aturan. Ternyata inilah kunci kekompakan umat Hindu, AWIG atau aturan itu sesungguhnya tidak tertulis, tapi ditaati dan dipatuhi seluruh umat Hindu. Sebuah tradisi yang turun temurun, warisan budaya luhur yang bersifat gotong royong masih melekat di umat Hindu. Inilah yang menjadikan pondasi kokohnya kegotongroyongan umat Hindu sampai sekarang,” ungkapnya.

“Terlepas dari makna dan proses yang berlangsung, tentu ada hal yang diluar pantauan kita semua yaitu simekrame atau silaturahmi antara keluarga Hindu baik yang ada di Desa Adat Dwitawana maupun terhadap umat dari luar adat yang bersama-sama mengikuti acara Pitra Yandnya atau Ngaben Massal ini. Mulai dari jauh-jauh hari proses awal dimulainya Ngaben hingga selesai nanti adalah waktu yang panjang untuk bersama bercengkrama, senasib sepenanggungan, tidak mengenal status sosial. Yang jelas tujuan bersamanya adalah suksesnya acara Pitra Yandnya ini,” bebernya.

Sulwan juga menambahkan, Ngaben Massal adalah kegiatan sakral yang dapat dilakukan dengan kebersamaan dan kegotongroyongan antar umat, sehingga bukan hal yang mustahil jika kegiatan Ngaben Massal ini juga dijadikan salahsatu agenda parawisata karena nilai budaya dan daya tariknya yang tinggi di Bali.

“Beberapa pekan lalu, saya melihat di TV, upacara Ngaben dengan penerapan Prokes ketat yang digela di area terbuka pantai matahari terbit, Sanur. Telah kita ketahui bersama bahwa kegiatan ini juga telah manjadi salasatu ikon parawisata yang dituju oleh wisatawan berdasarkan kutipan juru bicara pemerintah untuk covid-19. Dan duta adaptasi kebiasaan baru mengatakan data monitoring kepatuhan Prokes Bali yang selalu tercatat tinggi di atas 90 persen menjadi modal dasar membaiknya penanganan covid-19,” jelas Sulwan.

Penjabat Bupati Koltim ini berharap, semoga upacara Ngaben Massal tersebut menjadi momentum untuk merajut persaudaraan.

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk merajut persaudaraan, membangun semangat kerukunan, persatuan dan kebersamaan antara seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, juga menjadi momentum masyarakat yang berbudaya, agamis, mandiri dan sejahtera,” harap Sulwan.

Pada kesempatan tersebut Sulwan juga mengajak agar tetap menerapkan Prokes.

“Mari kita bersama-sama selalu menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat, agar upacara keagamaan ini tidak menjadi salasatu arena cluster penyebaran virus Corona,” pintanya.

Mengakhiri sambutannya Sulwan mengungkapkan kata bijak “Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki, meskipun kamu tahu esok akan mati” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”.

“Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan, insaallah (Mogidewastu) kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan itu,” tutup Pj Bupati Koltim.(@ntDB)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed