Detik Bhayangkara.com, Sumut – Warga geram dengan mobil pengangkut bahan material yang hampir setiap malam melintas di jalan alternatif Aek Nabara menuju Panai Tengah di saat masyarakat sedang nyenyaknya tidur, Selasa (24/05/2022).
Pasalnya, armada truck gandeng beroda 20 yang bermuatan bahan bahan berat milik PT Hijau Pryan Perdana (HPP), yang beralamat di kecamatan Panai Tengah kabupaten Labuhanbatu provinsi Sumatera Utara yang nantinya akan di gunakan pembuatan pabrik kelapa sawit (PKS) menggetarkan rumah-rumah milik warga yang dilintasinya, bahkan ada yang retak dindingnya.
Atas ketidaknyamanan tersebut warga geram, dan memberhentikan mobil yang mengangkut material pada hari selasa sekitar 03.00 wib di simpang Ajamu desa Tanjung Sarang Elang kecamatan Panai Hulu sebanyak 6 unit dan terjadi perdebatan antara warga dengan orang yang diduga perwakilan dari perusahaan, selanjutnya kedua belah pihak bernegosiasi, Sekira 04.15 wib wargapun melepaskan mobil tersebut.
Ditempat yang berbeda warga Desa Teluk Sentosa masih kecamatan yang sama sekitar 05.45 wib juga menghadangnya, tapi kali ini yang datang adalah oknum aparat berpakaian preman.

Dan negosiasipun disepakati tapi sampai malam hari ke 6 unit mobil belum juga bergerak, dan sempat membuat kemacetan panjang selama 1 jam.
Hasil yang dihimpun oleh media Detik Bhayangkara.com di lapangan, menurut warga jalan lintas alternatif ini memiliki kelas 2 sehingga tidak layak di lintasi oleh mobil berkapasitas besar apalagi roda 20.
“Dan dimalam hari pula melintasinya di saat kami sedang istirahat/tidur, getarannya membuat rumah kami seakan akan mau runtuh,” tutur warga yang enggan disebutkan namanya.
Sayangnya untuk mengklarifikasi berita ini, pihak menejemen perusahaan PT HPP menejer Alfian saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp sampai berita ini ditayangkan belum juga masuk alias masih contreng satu, dan menurut sumber yang di percaya, dirinya sudah tidak mengaktifkan Handphone nya sejak penyetopan pertama. (Suwardi)






