Detik Bhayangkara.com, Konut – Aksi masyarakat yang menuntut pembagian hasil penanaman pohon kelapa sawit di Desa Alenggo berujung sampai pada penebangan pohon kelapa sawit.
Aksi yang dilakukan oleh beberapa orang tersebut menuntut agar pihak perusahaan PT Damai Jaya Lestari (DJL) bertanggung jawab atas hasil kesepakatan yang sebelumnya telah dibuat oleh kedua belah pihak, antara masyarakat dan PT DJL.
Menurut keterangan dari Alimuddin salah seorang pemilik lahan bahwa, Kami sudah merasa jenuh sebab kami sudah beberapa kali melaporkan hal ini, mulai dari pemerintah desa, kecamatan bahkan sudah ketingkat kabupaten apalagi ke pihak perusahaan namun sampai saat ini tidak ada tanggapan.
”Pihak perusahaan seakan-akan sengaja tidak menggubris keluhan kami terkait pembagian hasil yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Maka tidak ada cara lain lagi selain kami menebang pohon sawit ini,” terangnya.
Menurut Alimuddin, bahwa ia pernah mendapat bocoran dari tempat lain berupa slip pembayaran harga sawit kepada masyarakat, bahwa yang mana pembayaran yang diterima mencapai hingga 6 juta per 15 hari.
Intinya, kata Alimuddin, kami masyarakat sudah tidak mau lagi bermitra dengan pihak PT DJL karna kami masyarakat merasa dirugikan bahkan terkesan ada pembodohan terhadap kami.
”Kami hanya bermaksud untuk mengambil alih sawit untuk kami rawat sebab keadaan sawit dibiarkan begitu saja tanpa dirawat. Selain itu, kami juga tidak akan bermitra lagi dengan pihak Perusahaan, namun hasilnya tetap akan kami masukkan ke perusahaan PT Damai Jaya Lestari (DJL),” tutupnya. (Sarlindo)
Komentar