oleh

“Joss Masse..” Kades Tarokan Dukung Penuh Tuntutan Warga Bulusari Untuk Dibuatkan Jalan Alternatif

-daerah-11,832 views

Detik Bhayangkara.com, Kediri – Pembangunan bandara Doho Kediri masih saja menyisakan banyak permasalahan di masyarakat terdampak. Salah satu yang lagi menjadi sorotan masyarakat nasional dan internasional adalah dampak sosial yang langsung menghantam dan memporak porandakan perekonomian masyarakat seperti lumpuhnya perekonomian masyarakat Desa Bulusari, dan juga makin ramai dan ruwetnya lalulintas yang lewat Dusun Gebangkerep Desa Tarokan.

Menyikapi makin carut marutnya dampak pembangunan bandara tersebut dan banyaknya janji manis kompensasi dari pihak Owner pada desa yang terdampak langsung, Kepala Desa Tarokan Kecamatan Tarokan Kediri angkat suara.

“Permintaan itu sangat bagus dan kita Desa Tarokan mendukung penuh tuntutan tersebut, soalnya begini..jalan Tarokan itu sekarang dilewati oleh tiga Dusun Bulusari yakni Selang, Sawur dan Gunung Butak sedangkan Dusun Gebangkerep itu jalannya sempit banget jadi kapasitas untuk dilewati itu sudah terlalu padat. Kita memerlukan jalan alternatif baru untuk memecah, mengurai kepadatan jalan itu ..apalagi saat jam kerja dan jam sekolah,” ucapnya, Rabu (9/11/2022) pagi.

“Jalan raya Kediri Nganjuk saat ini sangat padat banget kasihan juga pada warga Bulusari yang tiga dusun itu kalau mau ke Balai Desa juga harus melewati jalan raya provinsi dan menyeberang dua kali, makanya alternatif jalan baru itu sangat diperlukan dan itu juga akan bisa mendongkrak ekonomi masyarakat baik di Tarokan maupun Bulusari. Yang dulu Bulusari itu biasanya lewat selatan… ya karena kena bandara itu maka toko toko yang disekitaran Balai Desa yakni Bulusari Utara, Bulusari selatan dan pojok sekarang mati suri karena sudah tidak ada yang lewat…mereka sekarang lewatnya Utara (jalan Provinsi, red) semua sehingga mereka semua larinya diutara. Kalau dibuatkan jalan alternatif baru itu otomatis juga akan mendongkrak lagi ekonomi masyarakat Desa Bulusari. Terutama Tarokan ini juga wilayah Tretes, desa Tarokan ini kalau mau ke Gringging tidak perlu lewat jalan raya juga bisa,” tegasnya.

Ditambahkannya, jadi jalur jalan alternatif baru yang pas yakni mulai perempatan barat Balai Desa Bulusari terus lurus kearah barat lewat bekas galiannya pak Siswantoro terus lurus kebarat itu nanti akan sampai ke Sumber Tretes Dusun Gebangkerep Desa Tarokan. Jadi nanti lewat baratnya SD Tarokan, Bangkerep Desa Tarokan. Pokoknya kami sangat mendukung karena juga akan meningkatkan perekonomian desa.

“Itu tanahnya sudah milik SDHI juga..jadi Pemkab Kediri tidak akan sulit untuk mendorong pembuatan jalan baru karena dulu pada saat mau membangun bandara sangat banyak janji janji dari SDHI yang akan memenuhi semua permintaan desa yang kena terdampak bandara itu,” ujarnya.

Atik Kurnia : Kasian Masyarakat Desa Bulusari yang saat ini ekonominya Mati..ti..ti..klesek

Senada disampaikan oleh Atik Kurnia, warga Kaliboto Kecamatan Tarokan mengatakan, sejak akses jalan desa Bulusari tidak ada maka perekonomian mati.

“Sejak jalan desa Bulusari (selang-bulusari) ditutup total untuk dijadikan landasan pacu (runway) maka perekonomian masyarakat mati…ti..ti ..klesek. Jadi bakul bakul warung sudah tutup semua..nggak ada. Tokonya teman teman saya yang ada disitu itu 75 persen kebanyakan yang beli orang atas,” ucapnya, Rabu siang (9/11/2022).

“Sekarang teman saya itu beli pick up untuk di iderne (jualan keliling, red ), sekarang lari jualan ke sana (selang, Sawur, gunung Butak) kan setiap pulang dia mampir bawa dagangan ke sini. Dia itu jualan dengan ider ke sana untuk menjual kepada para pelanggannya dulu. Dagangannya itu sembako plus sayur mayur, “terangnya

Lanjut perempuan yang punya depot Kurnia dan warkop Teras menjelasjan, kalau menurut saya kasian pada para UMKM dan toko toko rumahan sembako karena yang saya tahu itu temen temen saya dan juga para pelanggan saya itu banyak yang ngeluh karena ya itu tadi 75 persen para pembelinya berasal dari dusun Selang, Sawur dan Gunung Butak. Pokoknya sejak jalannya desa ditangkis tinggi dijadikan landasan pacu (Runway) kan harus muter muter jalannya kebanyakan masyarakat malas. Orang orang larinya kearah barat dan disekitar sini..untuk masuk ke Bulusari sudah jarang..malas, “terangnya.

“Harapannya masyarakat Bulusari dan Tarokan itu minta dibuatkan jalan tembus alternatif saja ya jalan apa saja pokoknya jalan yang bisa tembus dari selang, Sawur, gunung Butak ke arah balai desa Bulusari,” pungkasnya
(Bersambung). (RD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *