oleh

Miriiis…!!! Jalan Ruas Pemda Akses PLTU TJB Tak Layak Lagi, Diduga Pemda Abai

-headline-12,829 views

Detik Bhayangkara.com, Jepara – Lembaga Swadaya Masyarakat Pelita menyoroti ruas jalan Pemda Jepara, saat ini sudah tidak layak lagi dipergunakan sebagai akses keluar masuk PLTU Tanjung Jati B. Hal itu disampaikan Puji Sumono Ketua LSM Pelita di kantornya Desa Kaliaman RT.01/RW.02 Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara Jawa Tengah, Senin (14/11/2022).

Ketua LSM Pelita Puji Sumono biasa disapa akrab Syech Puji mengatakan, awal pembangunan PLTU unit 1&2 dan beroperasi pada akhir tahun 2006, sampai sekarang belum ada perbaikan dari Pemda dan peningkatan klas ruas jalan.

“Pada tanggal 20 Oktober 2016 Bupati Jepara menerbitkan Surat Keputusan No 620/405 tahun 2016 tentang Penetapan Nomor dan Nama Ruas Jalan Kabupaten Jepara. Didalam Lampiran SK Nomor Ruas 33.20.101.16 Tubanan-PLTU 1.353 Km dan Nomor Ruas 33.20.101.17 Wedelan-Kaliaman 7.596 Km saat ini dipergunakan akses jalan keluar masuk dari PLTU ke wedelan masuk ruas jalan Pemda Jepara,” katanya.

Lanjutnya, Pemda Jepara abai dan tetkesan pembiarkan, terbukti selama 16 tahun (2006-2022) tidak ada perbaikan ataupun peningkatan klas jalan Pemda menjadi klas jalan Provinsi.

Ia menambahkan, dengan panjang jalan 9 Km dan lebar jalan 5 meter. Tidak mampu lagi dipergunakan untuk mob demob mobil bermuatan berat saat masa pembangunan dan beroperasinya PLTU TJB unit 1&2.

“Pada awal Januari 2012 PLTU unit 3&4 beroperasi. Masa pembangunan dan beroperasi, mob demob mobil muatan berat menggunakan akses jalan yang sama. Menambah volume peningkatan arus kendaraan berat meningkat,” bebernya.

Sementara PLTU unit 5&6 di rencanakan akan beroperasi akhir tahun 2022. Hal ini menambah semakin padatnya volume kendaraan berat menggunakan akses jalan yang sama.

PT. Bumi Jati Power operator unit 5&6 telah di surati LSM Pelita pada 30 Oktober 2022 nomor 10/Pelita-NGO/X-2022 terkait Pengelolaan dan Pemanfaat limbah Faba.

“PT. BJP sampai saat ini belum lakukan sosialisasi, menunjuk rekanan untuk pengelolaan limbah faba. Mereka lupa, nanti menggunakan akses jalan yang sama dipakai unit 1&2 dan 3&4. Siapa tanggung jawab dengan jalan,” ungkap Puji kecewa.

“Sebagai fungsi kontrol, lembaga kami terus mengawal dan kontrol setiap kebijakan yang dibuat penghasil limbah dan pengelola limbah,” pungkas Puji.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha yang ditunjuk Pemda Jepara sebagai pengelola limbah Fabag unit 1&2 dan 3&4 terus melaksanakan Progam Perawatan dan Pemeliharaan Jalan Akses keluar masuk dari pintu PLTU TJB sampai pertigaan jalan raya Desa Wedelan Bangsri.

Sesuai dalam klausul Kontrak Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Pemanfaatan Limbah PLTU TJB antara Kopjati dengan Perumda Aneka Usaha, Nomor 002.PJ/KJPTJ/Fabag/2020 dan Nomor 539/221/2020 yang berlaku selama lima tahun sejak di tanda tangani oleh kedua belah pihak.

Perumda Aneka Usaha dalam kontrak kerjasama pada tahun 2020 dengan konsep kontrak yang berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Perawatan dan pemeliharaan jalan menjadi tanggungjawab pihak ketiga.

“Perumda dalam tahapan perawatan rutin dilakukan setiap tahun dua kali, diawali bulan Maret tahun 2021 perawatan jalan. Kemudian pada awal tahun 2022 dan bulan Agustus tahun 2022, dilakukan kembali perawatan dan pemeliharaan jalan akses PLTU TJB sampai pertigaaan Desa Wedelan, termasuk pertigaan Bondo sampai Kaliaman sepanjang 4 kilometer,” imbuhnya.

Direktur Utama Perumda Aneka Usaha Jepara Nur Kholis, saat di hubungi awak media melalui sambungan telephon mengatakan, kami komitmen dengan MoU yang telah di teken.

“Kewajiban kami selain perawatan jalan yang sudah kami laksanakan setiap tahun dua kali. Kami juga telah menjalankan progan CSR (Corporation Sosial Responsibility) kepada masyarakat sekitar bersama rekanan kami PT. BSS tubanan,” kata Nur Kholis.

Ia menambahkan, PT. BSS sebagai mitra kerja operasional di lapangan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan.

“PT. BSS bersinergi dengan stakeholder, masyarakat setempat dan lsm pelita untuk pemantauan pemeliharaan jalan.” tambahnya.

Direktur Utama PT. BSS Ponco Sujarwo biasa disapa akrab Gus Co saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Kami berupaya semaksimal mungkin dalam pemeliharaan jalan akses PLTU TJB. Faktor curah hujan tinggi di akhir tahun 2022, menjadi salah satu penyebab jalan berlubang dan rusak.

“Dalam waktu dekat perbaikan segera dilaksanakan kembali, menunggu cuaca baik,” pungkasnya. ( Sunarso )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *